Jakarta — Keputusan Bank Indonesia untuk melonggarkan syarat uang muka (Down Payment/DP) untuk kredit pemilikan rumah (KPR) dengan merileksasi kebijakan maksimum nilai kredit atau Loan to Value (LTV) dinilai telah mendorong segmen bisnis KPR milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI).
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Konsumer Banking BRI Handayani pada acara Seminar Infobank “Prospek Bisnis Mortgage Setelah Relaksasi LTV: Bagaimana Developer dan Bank Mengambil Peluang?” di Shangri-La Hotel Jakarta. Handayani menyebut, segmen bisnis KPR BRI terus tumbuh seiring dengan pelonggaran LTV Bank Sentral.
“Jadi kebijakan ini sejalan, kalau kita longgarkan LTV fasilitas kredit (FK) 1 hingga FK 5 ini market bergerak. Untuk memenuhi size permintaan KPR. BRI sendiri dalam lima tahun terakhir segmen KPR posisif bahkan double digit,” kata Handayani di Hotel Shangri-La Hotel Jakarta, Kamis 12 Juli 2018.
Tercatat dari data yang dipaparkan, Angka rata-rata pertumbuhan kredit KPR BRI dalam lima tahun terakhir sebesar 19,9%. Sedangkan hingga akhir Juni 2018 tercatat outstanding segmen KPR BRI telah mencapai Rp24,2 triliun atau tumbuh sebesar 9,02% dari tahun lalu yang hanya sebesar Rp22,5 triliun.
Tak hanya itu, BRI juga menilai, pelonggaran LTV tidak akan membuat angka Non Performing Loan (NPL) perbankan membengkak. Pasalnya hingga Juni 2018 NPL KPR BRI tercatat hanya sebesar 2,7% angka tersebut masih dibawah angka NPL industri yang sebesar 2,8%.
“Kalau kita longgarkan LTV nantinya akan berikan relaksasi kebutuhan pembiayaan rumah, namun satu sisi ada konsekuensi terhadap NPL. Namun nyatanya NPL-nya lebih baik. Bahkan kami dibawah industri,” tukas Handayani.
Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) telah menetapkan kebijakan relaksasi aturan rasio kredit terhadap agunan atau Loan to Value (LTV) yang akan mulai diterapkan pada Agustus 2018. Nantinya untuk rasio LTV Fasilitas Kredit (FK) pertama tidak diatur lagi dan untuk Fasilitas Kredit dua dan seterusnya LTV dikisaran 80% sampai dengan 90%.(*)
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More