Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) memandang positif penurunan kembali Giro Wajib Mininum (GWM) oleh Bank Indonesia (BI) pada 2020 mendatang.
Direktur Finance, Planning, & Treasury BTN Nixon L. P. Napitupulu menilai, pelonggaran GWM tersebut dapat menambah likuditas secara industri maupun masing-masing perbankan. Bahkan dirinya menghitung pelonggaran tersebut dapat menambah likuiditas BTN sebesar Rp1,25 triliun pada 2020.
“Nah ini memang ke depannya adalah gimana kita bisa tingkatkan likuiditas market. Mudah-mudahan BI requirement nya turun 50 bps buat BTN itu Rp1,25 triliun efeknya nambah likuditas pada tahun depan. Tapi bank lain mungkin lebih besar mungkin juga bisa dicarikan alternatif lain agar terdapat pelonggaran likuiditas,” tambah Nixon di Jakarta, 27 November 2019.
Dirinya mengungkapkan, kondisi likuiditas perbankan saat ini masih ketat dengan angka Loan To Deposit Ratio (LDR) yang berada pada kisaran 93%. Oleh karena itu perbankan masih berebut dana untuk meningkatkan likuiditas.
“LDR kisaran masih 94% di mana kita lihat bahwa bank-bank buku IV pun masih sangat agresif menarik dana dari masyarakat dengan bunga yang juga kadang-kadang ga lebih murah dari bank-bank buku III ini yg jadi kondisi kenyataan yang kita hadapi sehari-hari,” jelas Nixon.
Sebagai informasi, pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI periode November memutuskan untuk menurunkan GWM Rupiah untuk Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah/Unit Usaha Syariah sebesar 50 bps. Dengan begitu, GWM masing-masing menjadi 5,5% dan 4,0%, dengan GWM Rerata masing-masing tetap sebesar 3,0%, dan berlaku efektif pada 2 Januari 2020. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More