Perbankan; Peonggaran GWM. (Foto: Dok. Infobank)
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melonggarkan Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah untuk perbankan yang melakukan kegiatan ekspor impor serta untuk GWM Valuta Asing (Valas) bank umum konvensional. Hak tersebut dilakukan guna mengantisipasi perlambatan ekonomi Indonesia akibat virus corona.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Royke Tumilaar menyambut positif kebijakan Bank Sentral itu. Menurutnya, stimulus yang diberikan oleh BI bakal menjaga kondisi stabilitas likuiditas bank Mandiri menjelang bulan Ramadhan.
“Penurunan GWM Rata-rata Rupiah sebanyak 0,5% menjadi 5% akan membantu kondisi likuiditas perbankan terutama untuk mengantisipasi kebutuhan Idul Fitri dan musim pembayaran dividen,” kata Royke ketika dihubungi oleh infobanknews di Jakarta, Selasa 3 Maret 2020.
Sementara untuk GWM Valas, pihaknya sejalan dengan pendapat BI bahwa pelonggaran tersebut akan mengguyur likuiditas valas di perbankan sebesar US$3,2 miliar. Dengan begitu, lanjut Royke, perbankan tidak perlu khawatir terhadap dampak pelemahan ekonomi akibat virus corona.
“Penurunan GWM Rata-rata Valas menjadi 4% akan melonggarkan likuiditas perbankan sekitar US$3,2 miliar. Hal ini akan membantu perbankan, dalam melakukan kegiatan operasional dan memenuhi kebutuhan valas nasabah,” jelas Royke.
Sebagai informasi, BI melalui Rapat Dewan Gubernur menutuskan untuk menurunkan rasio Giro Wajib Minimum (GWM) Valuta Asing Bank Umum Konvensional dan Syariah, dari semula 8% menjadi 4% yang mulai berlaku pada 16 Maret 2020.
Tak hanya itu, BI juga menurunkan GWM Rupiah sebesar 50 bps yang ditujukan kepada bank-bank yang melakukan kegiatan pembiayaan ekspor-impor, yang dalam pelaksanaannya akan berkoordinasi dengan Pemerintah. Kebijakan ini nantinya akan diimplementasikan mulai 1 April 2020 untuk berlaku selama 9 bulan dan sesudahnya dapat dievaluasi kembali. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More