Ilustrasi suku bunga. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) kembali ditahan pada level 6,00 persen dalam Rapat Dewan Gubernur BI hari ini, Rabu, 16 Oktober 2024. Tingkat suku bunga tersebut telah sesuai dengan prediksi pelaku pasar dengan melihat kondisi saat ini.
Director Reliance Sekuritas Indonesia, Reza Priyambada, mengatakan bahwa ditahannya suku bunga acuan di level 6,00 persen akan memberikan ruang bagi sektor perbankan untuk menurunkan tingkat suku bunganya untuk mengoptimalkan penyaluran kredit.
“Untuk suku bunga tampaknya pelaku pasar sudah priced in bahwa tingkat suku bunga masih akan ditahan oleh BI dengan melihat fenomena yang ada. Di sisi lain juga memberikan ruang bagi perbankan untuk menurunkan tingkat suku bungaya agar penyaluran kredit dapat dioptimalkan,” ucap Reza kepada Infobanknews di Jakarta, Rabu, 16 Oktober 2024.
Baca juga: BI Tahan Suku Bunga di Level 6 Persen, Ekonom: Keputusan Tepat dan Terukur
Sementara itu, ia menuturkan dampak kepada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan hanya terjadi sesaat, karena pelaku pasar lebih menantikan dampak suku bunga BI terhadap kinerja perbankan hingga perekonomian nasional.
“Karena yang dinantikan pelaku pasar itu ialah realisasi maupun imbas dari penurunan tingkat suku bunga terhadap kinerja perbankan hingga perekonomian nasional,” imbuhnya.
Adapun keputusan BI dalam menahan tingkat suku bunga acuan, menurutnya, bertujuan untuk melihat perkembangan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap mata uang lainnya.
“Selain itu, kan BI juga melihat bagaimana perkembangan pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang lainnya,” ujar Reza.
Sebagai informasi, IHSG pada perdagangan hari ini ditutup meningkat ke level 7.648,94 atau mengalami penguatan sebanyak 0,29 persen dari dibuka pada level 7.627,21 usai BI menahan tingkat suku bunga acuan. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More