Jakarta–Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (11/7) diperkirakan masih berpeluang mempertahankan sentimen penguatannya.
Namun demikian, menurut Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta, penguatan Rupiah ini dikhawatirkan terkoreksi, sehingga diprediksi bakal mengancam laju Rupiah di tengah anjloknya harga komoditas.
“Harga komoditas terkoreksi, penguatan Rupiah terancam,” ujar Rangga, dalam risetnya di Jakarta, Senin, 11 Juli 2016.
Selain itu, kata dia, membaiknya data perekonomian AS, juga telah menyebabkan menguatnya Dolar AS terhadap mata uang lainnya. Sehingga, sentimen negatif pun bakal menyasar pada pergerakan Rupiah.
Kendati begitu, lanjut Rangga, sepanjang liburnya pasar keuangan di Indonesia, mayoritas kurs di Asia justru mengalami penguatan meskipun di tengah anjloknya harga komoditas yang masih terjadi.
“Lalu, euforia diberlakukannya tax amnesty diperkirakan bertahan walaupun akan terganggu oleh adanya gugatan ke Mahkamah Konstitusi,” tutup Rangga. (*)
Editor: Paulus Yoga
Denpasar--Infobank Digital kembali menggelar kegiatan literasi keuangan. Infobank Financial & Digital Literacy Road Show 2024… Read More
Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) menggandeng holding BUMN pangan ID FOOD dalam pelaksanaan program… Read More
Jakarta – STAR Asset Management (STAR AM) mengajak investor memanfaatkan peluang saat ini untuk berinvestasi… Read More
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More
Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More
Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More