Dalam mendukung penyaluran pembiayaannya, Pegadaian mengandalkan penerbitan surat utang dan pinjaman dari perbankan. Ria Martati
Jakarta–Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), Riswinandi mengungkapkan untuk membiayai kredit tahun ini yang ditargetkan Rp32 triliun, Perseroan akan mengandalkan pembiayaan dari bank.
“Kurang lebih dari obligasi Rp5 triliun, jadi sebagian dari bank,” ujar Riswinandi di Jakarta, belum lama ini.
Berdasarkan laman resmi Perseroan, Pegadaian telah mengumumkan untuk tidak merealisasikan seluruh plafond Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) II Pegadaian. Pasalnya berdasarkan pertimbangan manajemen, kondisi pasar obligasi khususnya pada semester II tahun 2013 dan tahun 2014 dinilai tidak sesuai ekspektasi, sehingga target kupon obligasi yang efisien untuk Perseroan tidak tercapai.
PUB senilai Rp7 triliun tersebut telah efektif sejak 28 Juni 2013, dan sampai berakhirnya masa penarikan Perseroan telah menerbitkan Rp5,08 triliun sehingga masih tersisa Rp1,9 triliun lagi. Rinciannya, Obligasi Berkelanjutan II Pegadaian Tahap I 2013 senilai Rp1,2 triliun, Obligasi Berkelanjutan II Pegadaian Tahap II 2014 senilai Rp960 miliar, dan Obligasi Berkelanjutan II Pegadaian Tahap III 2015 senilai Rp2,9 triliun.
“Kita masih cukup dana sampai akhir tahun,” tambah Riswinandi. (*)
@ria_martati
Jakarta – Sejumlah komunitas otomotif mengapresiasi kinerja Satgas Nataru Pertamina dalam menjaga ketersedian pasokan bahan… Read More
Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus mendorong ekspor gula aren Indonesia yang semakin… Read More
Jakarta - Karcher Indonesia menghadirkan solusi kebersihan rumah tangga dalam ajang Big Bang Festival 2024,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat sesuai program yang dicanangkan… Read More
Jakarta – Pemerintah menetapkan target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp300 triliun untuk 2025. Hal ini ditetapkan dengan… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Komisaris PT PLN (Persero), Aminuddin… Read More