Waskita Karya; Pendanaan proyek jalan tol. (Foto: Istimewa).
Faktor yang membatasi peringkat ini yaitu resiko meningkatnya leverage keuangan, resiko yang berkaitan dengan bisnis jalan tol, dan sifat bisnis konstruksi yang sensitif terhadap perubahan makro ekonomi. Dwitya Putra
Jakarta – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberi peringkat single A (idA) pada PT Waskita Karya Tbk (Waskita) untuk perusahaan, obligasi II tahun 2012 dan obligasi berkelanjutan I tahun 2014.
Analis Pefindo, Haryo Koconegoro menjelaskan, faktor-faktor yang mendukung peringkat diantaranya, posisi pasar yang kuat pada industri konstruksi domestik.
“Waskita tetap kuat, meskipun kondisi perekonomian sedang melemah. Selain itu juga dibantu oleh proyek anak usahanya jalan tol road, sehingga lebih bersaing,” kata Haryo di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Jumat 22 Agustus 2015.
Kemudian lanjutnya, Waskita juga diuntungkan sebagai perusahaan konstruksi negara. Selain membaiknya margin keuntungan karena strategi diversifikasi usaha yang baik.
“Apalagi pemerintah sedang mencanangkan pembangunan infrastruktur dimana perseroan menjadi salah satu perusahaan konstruksi yang mendapatkan kontrak,” tuturnya.
Sementara, faktor yang membatasi peringkat ini yaitu resiko meningkatnya leverage keuangan perusahaan. Lalu, resiko yang berkaitan dengan bisnis jalan tol, dan sifat bisnis konstruksi yang sensitif terhadap perubahan makro ekonomi.
Haryo mengatakan, prospek perseroan stabil, namun dapat ditingkatkan jika perusahaan secara signifikan dapat meningkatkan profitabilitas, sehingga memperkuat struktur permodalan dan proteksi arus kas, yang mana juga harus diikuti dengan berhasilnya rencana diversifikasi perusahaan, sehingga arus pendapatan perusahaan menjadi lebih stabil. (*)
@dwitya_putra14
Suasana saat penandatanganan kerja sama dengan AlQilaa Internasional Group, di Doha-Qatar. Direktur Utama BTN Nixon… Read More
Jakarta - Saat menikmati momen Idulfitri 1446 H, tentunya kita disuguhkan berbagai jenis makanan. Rendang, ketupat… Read More
Jakarta – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyatakan akan memangkas beban tarif para pelaku usaha, setelah Presiden… Read More
Jakarta - Bank Sumsel Babel membukukan laba bersih Rp475,80 miliar pada akhir 2024. Secara tahunan… Read More
Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI), Airlangga Hartarto menegaskan kenaikan tarif yang… Read More
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Selasa, 8 April 2025, masih… Read More