Pefindo Pertahankan Peringkat idAA- bagi Bank BJB
Jakarta – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mempertahankan peringkat idAA- bagi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB), serta mengukuhkan peringkat idA untuk obligasi subordinasi I/2017. Begitupun dengan prospek untuk peringkat tersebut adalah stabil.
Analis Pefindo, Dyah Puspita Rini dan Putri Amanda menjelaskan, obligor dengan peringkat idAA- memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan, dan memiliki komitmen keuangan jangka panjang relatif dibanding obligor Indonesia lainnya.
“Tanda kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan berada di bawah rata-rata,” ujar Dyah di Jakarta, Kamis, 20 September 2018.
“Efek utang jangka panjang dengan peringkat idA mengindikasikan bahwa kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut kuat, dibanding obligor lainnya di Indonesia,” ujarnya.
Walaupun demikian, Dyah menambahkan, kemampuan obligor mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi, dibanding efek utang yang peningkatannya lebih tinggi.
Baca juga: Bank BJB Matangkan Penerbitan Obligasi Senilai Rp2 Triliun
Sementara itu, Putri Amanda menjelaskan, peringkat yang diraih tersebut mencerminkan posisi Bank BJB yang sangat kuat di industri perbankan nasional. Selain itu, adanya pasar captive di Provinsi Jawa Barat dan Banten, dan tingkat permodalan yang kuat.
“Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh tingkat kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang tinggi dari segmen kredit produktif dan indikator profitabilitas yang moderat,” ujar Putri.
Menurut Putri, peringkat tersebut dapat dinaikkan jika Bank BJB mampu memperkuat profil usaha. Serta pada saat yang bersamaan dapat meningkatkan kualitas aset dan profitabilitasnya secara signifikan dan berkelanjutan.
“Peringkat tersebut dapat diturunkan jika pangsa pasar Bank BJB sangat menurun atau indikator keuangan mengalami pemburukan yang signifikan, khususnya pada profil profitabilitas dan kualitas aset,” tambah Putri.
Sebagai informasi, Per 30 Juni 2018, saham Bank BJB sebesar 75,0 persen dimiliki oleh pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten di wilayah Jawa Barat dan Banten, selain itu sebanyak 25 persen dimiliki oleh masyarakat. (Bagus)
Poin Penting STRK menggandeng Coco Bali Pte Ltd untuk memperkuat ekspansi global melalui peluncuran tiga… Read More
Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More
Poin Penting PINTU meluncurkan fitur Auto DCA Explore Plans untuk memudahkan investor berinvestasi rutin dengan… Read More
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More