Keuangan

Pefindo Catat Penerbitan Surat Utang Kuartal III-2022 Capai Rp131,9 Triliun

Jakarta – PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) telah mencatat penerbitan surat utang hingga kuartal III-2022 sebesar Rp131,9 triliun meningkat dari Rp77,5 triliun pada periode yang sama sebelumnya.

Dalam perbandingan penerbitan surat utang tersebut PEFINDO memiliki porsi sebesar Rp104 triliun hingga September 2022 dari Rp56,9 triliun pada periode sebelumnya dan sisanya sebesar Rp27,8 triliun merupakan penerbitan surat utang melalui perusahaan lainnya.

“Kalau kita lihat ini hampir double ya dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 lalu, kalau dari sisi penerbitan PEFINDO sudah dua kalinya ya dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021,” ucap Kepala Divisi Non Jasa Keuangan I, Niken Indriarsih di Jakarta, 25 Oktober 2022

Pada total penerbitan surat utang tersebut didominasi oleh 5 sektor yaitu, multifinance, pulp and paper, perbankan, pertambangan, dan konstruksi.

Selain itu, ia menambahkan bahwa penerbitan surat utang oleh PEFINDO pada kuartal III-2022 sebesar Rp59,2 triliun, angka tersebut menunjukan adanya peningkatan yang cukup tinggi dari Rp34,1 triliun pada kuartal III-2021.

Niken menyebutkan, PEFINDO dalam menerbitkan surat utang tersebut telah mencapai porsi sebesar 74% dari total penerbitan utang atau sebesar Rp43,5 triliun. Lanjut dia, penerbitan surat utang tersebut masih didominasi oleh emiten non BUMN sebesar Rp25,5 triliun dan untuk BUMN Rp18 triliun.

“Kalau untuk sektor masih sama dengan yang sebelumnya pulp and paper kita berikan Rp7,2 triliun, kemudian pertambangan Rp7 triliun, banking Rp6 triliun, dan special purpose financial institution Rp4,5 triliun,” imbuhnya.

Kemudian, untuk penerbitan obligasi pada emiten non BUMN yang diterbitkan sebesar Rp21,1 triliun dan kepada emiten BUMN sebesar Rp14,2 triliun. Sementara itu untuk sukuk non BUMN telah diberikan sebesar Rp4,4 triliun dan BUMN sebesar Rp3,7 triliun.

Diketahui juga hingga 30 September 2022, mandate yang diterima oleh PEFINDO berdasarkan rencana penerbitan surat utang dan belum listing sebesar Rp39,3 triliun dengan total 29 perusahaan yang terdiri dari 11 perusahaan BUMN dan anak perusahaan/BUMD, serta 18 perusahaan non BUMN. (*) Khoirifa

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

AXA Mandiri Meluncurkan Produk Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera

Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More

4 hours ago

Bank NTT dan Bank Jatim Resmi Jalin Kerja Sama Pembentukan KUB

Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More

4 hours ago

Ekonomi RI Tumbuh 4,95 Persen di Kuartal III 2024, Airlangga Klaim Ungguli Singapura-Arab

Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More

6 hours ago

AXA Mandiri Hadirkan Asuransi Dwiguna untuk Bantu Orang Tua Atasi Kenaikan Biaya Pendidikan

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More

8 hours ago

Sritex Pailit, Pemerintah Diminta Fokus Berantas Impor Ilegal dan Revisi Permendag 8/2024

Jakarta - Koordinator Aliansi Masyarakat Tekstil Indonesia (AMTI) Agus Riyanto mengapresiasi langkah cepat Presiden Prabowo… Read More

8 hours ago

Pemerintah Bahas Revisi PP 51 Terkait Upah Minimum Provinsi

Jakarta - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyatakan pemerintah tengah membahas revisi Peraturan… Read More

8 hours ago