News Update

Pedoman Perilaku AFTECH: Transparansi Bunga dan Tagih Hutang Sopan

Jakarta — Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) menetapkan tiga acuan prinsip dasar dalam mengembangkan Pedoman Perilaku Layanan Pinjam Meminjam Daring yang Bertanggung Jawab yang ditandatangani oleh 43 perusahaan anggotanya.

Ketua Bidang Pinjaman Cash Loan AFTECH, Sunu Widyatmoko menekankan pelaksanaan poin ketiga, yaitu tentang prinsip itikad baik terkait praktik penawaran, pemberian dan penagihan hutang yang manusiawi tanpa kekerasan baik fisik maupun non-fisik, termasuk cyber bullying. Kemudian, penyelenggara juga dilarang menggunakan pihak ketiga pelaksana penagihan.

“Di cash loan sepakat, dilarang menggunakan kata-kata tidak sopan, melakukan teknik penagihan yang provokatif, agresif menghina dan mengintimidasi terhadap pihak debitur atau pihak terkait. Kita juga dilarang keras menyebarkan informasi data pribadi dari peminjam serta menggunakan teknik penagihan atas nama pihak ketiga, seperti penegak hukum atau lawyer. Siapa yang melakukan penagihan fintech lending harus terverifikasi dan paham Code of Conduct,” kata Sunu, di Jakarta, Kamis (23/08).

Sementara itu, terkait menghindari perilaku predatory lending, Ia menambahkan bila saat ini para penyelenggara telah sepakat melakukan transparansi kepada pihak debitur atau nasabah sejak awal proses peminjaman.

“Kami tidak mau menetapkan bunga yang tidak transparan di depan. Sudah dilakukan di website penyelenggara anggota AFTECH, seperti berapa bunga pinjaman, dan sebagainya. Kami pun menghindari denda seenaknya dengan berjenjang. Kami melarang bunga berbunga juga alias bunga atas prinsip bukan bunga yang tertenggak,” tambahnya.

Dalam penetapan bunga masing-masing penyelenggara di anggota AFTECH sendiri, Wakil Ketua Umum – Jasa keuangan AFTECH, Adrian Gunadi, mengatakan, dari 43 perusahaan yang memiliki bisnis model berbeda-beda, ketetapan bunga pun satu sama lainnya tidak bisa sama.

“Dari 43 pemain kategorinya beda-beda. Ada yg UKM, Faktoring, Mikro, Konsumtif. Jadi tentunya kita tidak bisa sama ratakan. Tapi intinya tingkat kewajaran. Berapa, sih, bunga wajar dan denda wajar,” ujar Adrian kepada Infobank, di Jakarta, Kamis (23/08). (Ayu Utami)

Risca Vilana

Recent Posts

Intip Strategi Zurich Topas Life Pacu Pertumbuhan Bisnis

Jakarta - Zurich Topas Life terus memperkuat posisinya di industri asuransi dengan beragam inovasi digital… Read More

1 hour ago

IHSG Berpeluang Terkoreksi, Simak 4 Rekomendasi Saham Berikut

Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More

1 hour ago

Allianz Syariah Ajak Masyarakat Pahami Pentingnya Perlindungan Asuransi

Jakarta - PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia (Allianz Syariah) terus berupaya meningkatkan literasi masyarakat tentang… Read More

9 hours ago

BPJS Ketenagakerjaan Terapkan Strategi Baru untuk Tangkal Fraud

Jakarta – Pesatnya perkembangan teknologi di era modern tidak hanya membawa kemudahan, tetapi juga meningkatkan… Read More

9 hours ago

Tingkatkan Kesejahteraan Pensiunan, Bank Mandiri Taspen Hadirkan Program Wirausaha

Jakarta - Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) terus menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan para nasabahnya,… Read More

9 hours ago

OJK Sebut Rencana BTN Akuisisi Bank Syariah Masih Evaluasi Internal

Jakarta – Rencana aksi korporasi BTN untuk mengakuisisi bank syariah lain masih belum menemukan titik terang. Otoritas… Read More

11 hours ago