Jakarta– Standard Chartered Bank Indonesia (StanChart) pada tahun ini optimis dapat meningkatkan porsi peningkatan kreditnya di sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) guna memenuhi aturan Regulator.
Rino Donosepoetro selaku Chief Executive Officer Standard Chartered Bank Indonesia menjelaskan, saat ini rasio penyaluran kredit ke sektor UMKM sudah sebesar 15,22 persen.
“Dari total seluruh kredit kita porsi UMKM sudah 15,22% lebih tepatnya. Harapannya tahun ini bertambah dong makanya upaya-upaya kerjasama yang kita upayakan salah satunya untuk meningkatkan kredit UMKM kita karena ini cocok memang kita punya kelebihan platform digital syarat yang mudah interest ratenya kecil,” ungkap Rino di Hotel Shangri-La Jakarta, Senin 2 April 2018.
Rino mengatakan, untuk memacu angka penyaluran kredit UMKM-nya tersebut pihaknya telah mendorong bisnis layanan Program Solusi Modal Kerja Terpadu dengan menggandeng beberapa pihak.
Baca juga: Stanchart Bidik Pertumbuhan Kredit Double Digit di 2018
Rino juga menambahkan bahwa hingga saat ini, sudah ada 16 perusahaan (anchor) serta sekitar 500 mitra bisnis dari anchor tersebut yang telah memanfaatkan layanan Program Solusi Modal Kerja Terpadu tersebut.
“Solusi modal kerja terpadu hadir dengan memberikan layanan keuangan berupa pembayaran lebih cepat kepada mitra bisnis perusahaan yang telah berkerjasama dengan bunga yang menarik hanya sekitar 8% hingga 11%,” jelas Rino.
Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) sendiri sebagai regulator mendorong perbankan segera memenuhi rasio penyaluran UMKM seperti aturan main dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No 17/12/PBI/2015 tentang pembiayaan ke sektor UMKM, dalam pemenuhan ketentuan penyaluran kredit UMKM dengan porsi sebesar 20% dari total portofolio kredit. (*)