Jakarta – Di tengah perlambatan ekonomi global, PT Bank Mandiri Tbk (Persero) Tbk (Bank Mandiri) masih memandang optimis pertumbuhan kinerja bisnis miliknya hingga tahun 2020 mendatang.
Plt Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arief bahkan membidik angka pertumbuhan kredit sebesar 11% di tahun depan. Angka tersebut lebih tinggi dari target pertumbuhan kredit sepanjang tahun 2019 di kisaran 8%-9% yang dipangkas karena perlambatan ekonomi domestik.
Sulaiman menjelaskan, pihaknya telah mempersiapkan 4 strategi guna mencapai target tersebut pada tahun 2020 mendatang. “Pada strategi pertama adalah mendorong segmen kredit ritel selain menyalurkan kredit ke core segment,” kata Sulaiman di Jakarta, Selasa 26 November 2019.
Strategi kedua, kata dia, Bank Mandiri akan fokus pada perolehan dana murah untuk menjaga biaya dana atau cost of fund agar lebih terkendali. Sementara strategi ketiga adalah pengendalian efisiensi sehingga mampu berkompetisi dengan baik. Dan strategi terakhir Bank Mandiri akan menjaga produktivitas melalui pengembangan kapabilitas dan kapasitas pegawai.
Dengan strategi tersebut, perseroan optimis laba bersih di 2020 akan meningkat 6-7% sementara marjin bunga bersih (net interest margin) di kisaran 5,3%-5,5%. Di tahun depan, tambah dia, Bank Mandiri juga terus berupaya menjaga rasio kredit bermasalah yang ditargetkan akan turun ke level 2,4%-2,5% dari prognosa tahun 2019 di kisaran 2,5% – 2,6%. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More