Headline

PascaBrexit, Ulah Spekulan Ancam Rugikan Deutsche Bank

Jakarta–Bukan spekulan ulung namanya bisa tak mampu mereguk untung dari pasar, demikian yang dilakukan investor kawakan George Soros usai Brexit. Sang Spekulator justru melihat peluang untung pascakeputusan Inggris meninggalkan Eropa 23 Juni lalu.

Otoritas Jerman mengumumkan Soros Fund Management mengambil posisi short setara 0,5% modal saham Deutsche Bank pada 27 Juni lalu. Menurut Bloomberg posisi tersebut setara dengan 100 miliar Euro

Langkah Soros Fund Management itu juga diikuti oleh Marshall Wace, perusahaan investasi asal Inggris dengan nilai yang sama. Dalam aksi short selling, investor setuju untuk menjual surat berharga yang belum mereka miliki dengan harga tinggi dengan harapan akan membeli kembali dan mengembalikan pinjaman saham ke pialang pada saat saham turun.

Aksi ambil untung Soros itu bukan pertama kali ia lakukan. Pada September 1992, ia mereguk untung besar dengan mempertaruhkan US$10 miliar pada spekulasi mata uang. Saat itu ia mengambil posisi short pada Poundsterling Inggris. Prediksi Soros ternyata benar, dalam tempo satu hari perdagangan ia menghasilkan keuntungan sebesar US$1 miliar. Total keuntungannya pada transaksi itu hampir mencapai US$2 miliar. Akibatnya, ia terkenal dikenal sebagai “orang yang membangkrutkan Bank of England”. Ia juga dituding sebagai penyebab krisis Asia pada 1997 dengan melakukan aksi short selling terhadap Baht Thailand.

Sementara dalam aksinya kali ini, saham Deutsche Bank sempat anjlok. Bahkan pascaBrexit, saham Deutsche Bank termasuk dalam deretan saham biggest looser. IMF juga menyebut bank asal negeri Angela Merkel itu sebagai bank yang paling berisiko. Bank tersebut juga masih bergelut dengan dampak krisis yang menyebabkan kerugian 6,8 billion Euro pada 2015.

Kendati demikian, Pemerintah Jerman tak berdiam diri melihat potensi krisis yang dapat disebabkan oleh Deutsche Bank. Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble seperti dikutip dari BBC mengatakan, Deutcshe Bank masih solid seperti batu. Ini mengindikasikan Pemerintah Jerman tidak akan membiarkan salah satu bank terpenting di Jerman tersebut jatuh. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

admin

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

9 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

10 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

13 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

13 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

14 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

16 hours ago