Pasca Penurunan Bunga The Fed, BI Sebut Rupiah Bisa Menguat

Jakarta – Bank Indonesia (BI) memandang nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih akan berpotensi menguat dibawah Rp14.000 seiring dengan pemangkasan suku bunga acuan bank sentral AS.

Gubernur BI Perry Warjiyo menilai, salah satu pendorong penguatan rupiah tersebut ialah terjaganya inflasi hingga Oktober 2019 dan prospek positif neraca transaksi berjalan dan neraca pembayaran hingga akhir tahun 2019.

“Masih ada ruang bagi rupiah untuk lebih menguat, dan terbukti itu (rupiah) beberapa kali di bawah Rp14 ribu per dolar AS. Itu ada indikasi atau ruang bagi rupiah untuk menguat, dengan tentu saja inflasi kita yang lebih rendah dan juga prospek ekonomi yang cukup baik,” kata Perry di Jakarta, Jumat 31 Oktober 2019.

Perry menyebutkan, pergerakkan rupiah dalam beberapa hari belakangan terlihat stabil di kisaran Rp14.000-Rp14.100 per dolar AS yang didukung oleh aksi jual beli sesuai mekanisme pasar. Dia meyakini jika penguatan rupiah berlanjut, maka akan mendukung kegiatan bisnis pelaku usaha.

“Beberpa kali nilai tukar di bawah Rp14.000 per dolar AS. Begitu di bawah itu, kemudian sejumlah korporasi yang membutuhkan dolar meningkatkan pembelian baik untuk impor atau pembayaran,” tambah Perry.

Sebagai informasi, guna terus mendorong perekonomian AS, Bank sentral AS The Fed memutuskan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke kisaran target 1,5-1,75 persen. Kebijakan tersebut merupakan pemangkasan suku bunga acuan ketiga yang dilakukan The Fed pada tahun ini.

Sementara, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (1/11) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.066/ US$ terlihat melemah dari posisi Rp14.008/US$ pada perdagangan kemarin (31/10). (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

4 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

5 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

6 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

7 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

8 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

8 hours ago