Jakarta – Ekonom Ryan Kiryanto memperkirakan pent-up demand atau permintaan tertunda akan meluap ketika kegiatan perekonomian sudah kembali dibuka. Ia optimis, dorongan emosional masyarakat untuk kembali melakukan aktivitas konsumtif akan segera terjadi dan kembali menggerakkan roda perekonomian.
“Saya meyakini dengan adanya uang di tabungan yang tidak kita pakai sepenuhnya, nanti ketika pandemi sudah berlalu, akan ada istilahnya pent-up demand. Fenomena ini adalah fenomena dunia. Contohnya masyarakat Eropa yang sempat di lockdown. Ketika dibuka, mereka shopping tidak karu-karuan. Inilah pent-up demand itu,” ujar Ryan kepada Infobank dikutip Selasa, 14 September 2021.
Untuk itu, Ryan menghimbau setiap industri, terutama sektor perhotelan, aviasi, dan pariwisata untuk bisa terus berbenah selama pandemi. Tujuannya agar setiap pelaku siap dengan lonjakan permintaan yang bisa terjadi kapan saja.
“Ketika kegiatan perekonomian dibuka, industri harus siap dengan para tamunya. Nantinya permintaan akan hotel, permintan akan tiket pesawat akan luar biasa. Bagi sektor-sektor produksi dan industri, khususnya perhotelan dan turunannya di masa pandemi harus tetap menyiapkan dirinya dengan baik,” jelasnya.
Ia memprediksikan dengan skenario pesimis, meluapnya pent-up demand akan terjadi pada Semester-II 2022. Meskipun demikian, peningkatan ini bisa terjadi lebih cepat jika kekebalan komunal melalui vaksinasi bisa rampung pada akhir tahun 2021. (*)
Editor: Rezkiana Np
Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Haryanto T. Budiman memberikan sambutan saat peluncuran program… Read More
Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More
Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More