Layanan Adira Finance. (Foto: Istimewa)
Poin Penting
Bekasi – Merger PT Mandala Multifinance Tbk (Mandala Finance) ke dalam PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) per 1 Oktober 2025 tidak hanya memperbesar ukuran perusahaan, tapi juga mengubah peta strategi bisnis Adira ke depan.
Bagi Adira, integrasi ini adalah peluang untuk memperluas pasar sekaligus memperkaya produk pembiayaan agar tidak terjebak pada segmen sempit.
Direktur Utama Adira Finance, Dewa Made Susila, menegaskan bahwa fokus utama pasca merger bukan semata soal skala, melainkan soal memperluas jangkauan dan memperdalam penetrasi produk.
“Kalau dibanding multifinance lain, ya Adira gede. Tapi kalau kita bandingin dengan perusahaan giant, kita masih native. Jadi kita harus terus memperbesar pasar,” ujarnya saat ditemui usai acara Seremoni Efektif Penggabungan Adira dan Mandala di Bekasi, Rabu (1/10).
Baca juga: Nasib Karyawan Mandala usai Merger dengan Adira
Dampak nyata merger terlihat dari bertambahnya outlet Adira secara signifikan.
“Kalau dihitung naiknya 50 persen, outlet Adira bertambah usai merger. Mandala kuat di Indonesia Timur. Jadi, konteksnya bukan menumpuk cabang, tapi memperluas pasar yang belum tergarap,” jelas Made.
Perbedaan portofolio produk juga menjadi kunci sinergi. Mandala selama ini hanya bermain di dua lini utama, yaitu pembiayaan motor dan multi purpose loan (MPL) berbasis motor.
Sebaliknya, Adira sudah lebih jauh dengan portofolio “palugada”. Mulai dari pembiayaan mobil, dana tunai, alat berat, hingga produk berbasis syariah.
Baca juga: Merger Selesai, Integrasi Jadi PR Besar Adira Finance dan Mandala Finance
“Mandala itu cuma punya dua produk. Nah Adira udah mulai palugada nih. Mobil, dana tunai, alat berat, fleet, semua ada. Dan kita memang mau begitu. Kita nggak bisa gede kalau segmennya sempit,” tegas Made.
Dengan integrasi, cabang eks Mandala kini bisa menjadi pintu masuk ke segmen baru.
“Misalnya di cabang yang dulu nggak ada pembiayaan mobil, kita suruh masuk pembiayaan mobil. Kalau ada potensi alat berat, ya kita jualan di sana. Jadi eks Mandala bawa pasar, Adira bawa segmen. Itulah sinerginya,” pungkasnya. (*) Alfi Salima Puteri
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More