Ekonomi dan Bisnis

Pasca Holding, PT Timah Perluas Ekspansi Bisnis ke Nigeria

Jakarta – PT Timah Tbk mengaku akan mengimplementasikan investasi secara bertahap dan penyertaan modal internal dengan membentuk joint venture bersama perusahaan asal Nigeria, Topwide Ventures Limited. Hal ini guna memperluas ekspansi bisnis pasca pembentukan holding pertambangan BUMN.

Menurut Direktur Utama PT Timah Tbk, Mochtar Riza Pahlevi, perseroan telah menetapkan posisi sebagai Global Mining Company dan pada tahap awal pasca holding pertambangan BUMN memutuskan untuk membentuk joint venture dengan Topwide Ventures Limited yang disepakati pada pekan ini.

“PT Timah Tbk memulai gebrakan setelah resmi menjadi bagian holding industri pertambangan Indonesia, kini perusahaan melakukaan lompatan ke kancah global dan memilih Nigeria sebagai tempat perluasan bisnis,” ujar Riza dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 15 Desember 2017.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Joint Venture Agreement oleh Riza Pahlevi dan Chairman Topwide Ventures Limited, Clement Annie Okonkwo di Nigeria. Perusahaan Joint Venture Co ini akan mengelola eksplorasi, operasi penambangan, processing dan pemurnian, pengangkutan, penjualan serta pemasaran timah dan mineral turunan di Nigeria.

Duta Besar Indonesia untuk Nigeria, Harry Purwanto menambahkan, langkah TINS untuk melaksanakan kerjasama internasional ini merupakan keputusan strategis. “PT Timah Tbk adalah perusahaan dengan kendali pemerintah Indonesia pertama yang melaksanakan perluasan bisnis di Nigeria,” ucapnya.

Menurutnya, Joint Venture Co akan mengoptimalkan areal konsesi pertambangan seluas 16.000 hektar dan ditargetkan pada tahap awal memiliki kapasitas produksi mencapai 5.000 Mton ingot per tahun. Perusahaan joint venture ini akan segera menyelesaikan proses awal untuk dapat membangun pabrik yang ditargetkan pada 2018 sudah memulai konstruksi.

Riza menambaahkan, kerjasama ini juga diperkuat dengan dukungan pemerintah Nigeria. “Perusahaan melihat Nigeria sebagai penghasil timah yang potensial secara deposit. Semoga kerjasama ini dapat memberikan keuntungan tidak hanya bagi kedua perusahaan, namun juga bagi kedua negara,” tutupnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Target Penyaluran KUR 2025 Naik jadi Rp300 Triliun

Jakarta – Pemerintah menetapkan target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp300 triliun untuk 2025. Hal ini ditetapkan dengan… Read More

1 hour ago

Wamen BUMN Cek Langsung Kesiapan SPKLU PLN Layani Kebutuhan Nataru

Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Komisaris PT PLN (Persero), Aminuddin… Read More

2 hours ago

Bank Banten Optimistis Tutup 2024 dengan Kinerja Positif

Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Banten (Perseroda) Tbk atau Bank Banten optimistis menutup 2024… Read More

4 hours ago

Rijani Tirtoso Akhiri Tugas Sebagai Direktur Eksekutif LPEI, Siapa Penggantinya?

Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengangkat Yon Arsal sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua… Read More

6 hours ago

Kemenperin Dorong Kolaborasi Startup dan IKM untuk Transformasi Digital

Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA)… Read More

14 hours ago

Ketua KPK Beberkan Proses Penetapan Tersangka Hasto Kristiyanto

Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan dua nama baru sebagai tersangka dalam pengembangan… Read More

19 hours ago