News Update

Pasca BCAP Akuisisi Sekuritas di Wall Street, MNC Sekuritas Siap jadi Nomor 1

Jakarta – MNC Sekuritas tengah bersiap untuk menjadi perusahaan sekuritas nomor satu pasca induk usahanya, yaitu PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) mengakuisisi perusahaan sekuritas di Wall Street, AS.

“Pertumbuhan ke depannya akan eksponensial. Jadi, siap-siaplah,” kata Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo pada Rapat Koordinasi Sales MNC Sekuritas 2021, akhir pekan lalu.

Seperti diketahui, BCAP baru saja mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi mayoritas saham Auerbach Grayson & Company LLC (AGCO), broker saham yang berpusat di New York, Amerika Serikat (AS), khususnya dalam perdagangan global dan riset mendalam secara eksklusif untuk investor institusi AS.

Sebelumnya, AGCO dimiliki oleh Beltone Financial Holding (BTFH), bank investasi berpusat di Mesir.

Dengan mengakuisisi saham AGCO, MNC Kapital Indonesia akan mendapatkan keuntungan dari kuatnya jaringan internasional AGCO, serta akses ke 126 mitra lokal di seluruh dunia.

Akuisisi ini bertujuan melengkapi jaringan distribusi kegiatan pasar modal MNC Sekuritas ( placement dan broker saham), pasar utang, investment banking, riset dan online trading. Tak hanya di Indonesia, tetapi menjangkau komunitas investasi global, terutama AS, Inggris dan Eropa.

Selain itu, memperluas jaringan distribusi riset MNC Sekuritas di antara fund manager internasional. MNC Sekuritas juga akan menjembatani seluruh transaksi AGCO di Indonesia.

Hary melanjutkan pasar modal di Indonesia akan semakin besar seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya pendapatan per kapita.

Ke depan, kata Hary, jumlah orang yang berinvestasi di pasar saham akan semakin besar. Para influencer dan selebritis juga memiliki pengaruh bagi para pemain baru di pasar modal.

Porsi dana pihak ketiga ke pasar modal akan bertambah. Bila saat ini berkisar hanya 10% dari DPK di perbankan, ke depan akan lebih besar lagi.

Selain itu, jumlah perusahaan yang melantai di bursa akan semakin banyak. Sebagai gambaran, saat ini jumlah yang melantai di bursa lebih dari 700 perusahaan.

Ke depan, lanjut Hary, riset dari MNC Sekuritas harus menjangkau minimal 20% dari total jumlah emiten di pasar. Bukan hanya fokus pada indeks LQ-45.

“Semakin banyak, semakin bagus tentunya yang likuid supaya bisa memberikan informasi yang memadai kepada nasabah kita,” jelasnya.

Sebagai gambaran, di China permintaan lebih besar daripada persediaan. Hal itu tercermin dari price to earning ratio di China yang terhitung tinggi. Hal tersebut pun bisa terjadi di Indonesia saat pasar modal sudah menjadi top of mind dari masyarakat.

“The market is big potentially, bigger and bigger. Jadi, kita sendiri yang harus mampu mengkapitalisasi, memanfaatkan situasi yang ada,” katanya.

MNC Group bukanlah pemain baru di pasar modal. Justru merupakan satu-satunya grup yang tumbuh secara nasional, yang latar belakangnya pasar modal.

Hary berpesan kepada jajaran manajemen MNC Sekuritas untuk selalu memperhatikan product, price, place, promotion dan people.

Kesepakatan ini telah diselesaikan setelah mendapat persetujuan dari Financial Industry Regulatory Authority (FINRA) Amerika Serikat.

BCAP, melalui anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, Winfly Ltd menjadi pengendali saham AGCO, sedangkan Co-Founder AGCO, David Grayson membeli kembali sisa saham.

Akuisisi ini bertujuan untuk melengkapi jaringan distribusi kegiatan pasar modal MNC Sekuritas (placement dan broker saham), pasar utang, investment banking, riset dan online trading, tidak hanya di Indonesia, tetapi menjangkau hingga komunitas investasi global, terutama untuk wilayah Amerika Serikat, Inggris dan Eropa serta memperluas jaringan distribusi riset MNC Sekuritas di antara fund manager internasional. MNC Sekuritas juga akan menjembatani seluruh transaksi AGCO di Indonesia. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Era Kerja Digital, Huawei Hadirkan Tablet Lebih dari Sekadar Laptop

Jakarta - Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mengubah cara hidup masyarakat, terutama dalam hal… Read More

39 mins ago

Erick Thohir Lanjutkan ‘Bersih-bersih’ BUMN Jilid Dua

Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir bakal melanjutkan program ‘bersih-bersih BUMN’ jilid kedua dalam melawan… Read More

45 mins ago

Sri Mulyani Lapor APBN Defisit Rp309,2 Triliun di Oktober 2024

Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada hari ini (8/11) melaporkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja… Read More

59 mins ago

Geo Dipa Energi Belum Punya Rencana IPO, Ini Alasannya

Bandung – Direktur Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Meirijal Nur, mengungkapkan PT Geo Dipa Energi (Persero)… Read More

1 hour ago

Bank Riau Kepri Syariah Raup Laba Rp210,90 M di Triwulan III 2024, Tumbuh 15,77 Persen

Jakarta – Kinerja Bank Riau Kepri Syariah (BRK Syariah) hingga September 2024 menunjukkan tren positif… Read More

2 hours ago

Erick Thohir Bakal ‘Kawinkan’ MIND ID, BRI, BSI dan Pegadaian Bentuk Bank Emas

Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka opsi untuk ‘menyatukan’ PT… Read More

2 hours ago