Keuangan

PasarPolis Ungkap Ceruk Pasar Asuransi Gadget

Jakarta – Peneterasi asuransi di Indonesia bisa dibilang masih rendah. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa tingkat penetrasi asuransi di Indonesia pada 2021 baru mencapai 3,18%. 

Menurut Pendiri dan Chief Executive Officer PasarPolis, Cleosent Randing, pasar asuransi di Tanah Air menemui sejumlah tantangan dalam melakukan penetrasi. Salah satu tantangannya adalah mengenai inovasi produk asuransi.

“Yang kita lihat ada dua tantangan, tantangan dari segi konsumen, produk asuransinya terbatas banget. Dari zaman orang tua kita, sampai sekarang, mungkin produk-produk (asuransi) yang ada itu sama. Nggak ada produk inovasi yang baru,” kata Cleosent di Jakarta, 25 Mei 2023.

Lalu, kedua mengenai dokumen dan proses klaim panjang menimbulkan stigma negatif bagi asuransi. Bahkan, sebagian menganggapnya asuransi menjadi momok yang menakutkan.

“Dari sisi distribusi juga kebanyakan belinya lewat agen, bingung penjelasannya. Sehingga akhirnya asuransi nggak banyak yang beli,” tambahnya.

Dari tantangan tersebut, PasarPolis telah mengidentifikasi beberapa tren dalam kondisi pasar saat ini. Sebagai Insurtech full-stack, mereka coba menghadirkan produk yang menyesuaikan gaya hidup masyarakat saat ini.

Salah satunya adalah menghadirkan produk asuransi gadget. Jenis asuransi rupanya sangat diminati, seiring tren masyarakat yang sudah mengarah full digital dan kesadaran akan pentingnya perlindungan gadget mereka juga terus tumbuh.

“Saat ini, asuransi smartphone memang yang paling laku. Nasabah asuransi ini terus tumbuh. Saat ini, pertumbuhan polis kita pun sudah mencapai 500 juta,” ujar Cleosent.

Adapun premi asuransi gadget yang ditawarkan cukup terjangkau. Mulai dari Rp99 ribu per tahun, kini pembeli bisa melakukan klaim kepada PasarPolis apabila gawai mereka mengalami kerusakan akibat jatuh/terkena cairan, ataupun ketika gawai hilang akibat kehilangan/pencurian.

“Sekarang saya lihat banyak orang yang pakai screen protector, itu mahal dan kadang tidak responsif. Harganya sudah Rp300 ribu, kalau di kita nggak nyampe Rp100 ribu. Nah ini, kita coba menjawab kebutuhan masyarakat, dan perubahan zaman mengubah kebutuhan produk,” kata Cleosent.

Produk asuransi gadget ini bagian dari strategi omnichannel PasarPolis bernama Tap Partners, yang memungkinkan toko gadget (gawai) offline untuk menawarkan asuransi perlindungan gadget dalam paket penjualan mereka.

Untuk melakukan peneterasi produk asuransi ini, PasarPolis telah bekerja sama dengan Xiaomi Shop dan merangkul hampir 500 pedagang toko offline yang tersebar di seluruh Indonesia untuk menyediakan perlindungan gadget bagi konsumen.

Terkait klaim asuransi perlindungan gadget, PasarPolis di tahun 2022 telah mampu menyelesaikan sekitar 80% dari semua klaim.(*)

Galih Pratama

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

6 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

6 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

8 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

8 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

10 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

10 hours ago