Categories: Keuangan

Pasar Terbesar MEA Adalah Indonesia

Dengan pangsa penduduk mencapai 40% dari total penduduk ASEAN, Indonesia memiliki peran penting di MEA. Kendati pangsa pasar di Indonesia masih sangat besar, perbankan nasional diharapkan dapat melakukan ekspansi ke negara Asean lain. Rezkiana Nisaputra

Jakarta – Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) untuk industri keuangan khususnya sektor perbankan akan mulai berlaku pada 2020 mendatang. Oleh sebab itu, perbankan nasional dirasa harus bersiap-siap dan meningkatkan kemampuannya dalam bersaing dengan bank-bank asing yang akan masuk ke Indonesia.

Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Hadad, dalam OJK Forum 2015 di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 12 Oktober 2015. Menurutnya, Indonesia memiliki peran besar dalam berkontribusi di pasar bebas Asean ini.

“Seluruh negara Asean kalau digabung itu akan terbentuk komunitas dengan jumlah sekitar 600 juta orang. Nah 40%nya itu adalah penduduk Indonesia. Ini artinya Indonesia memegang peranan penting dalam integrasi ASEAN ini,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, saat ini jumlah negara yang tergabung dalam Asean sudah berjumlah 10 negara. Oleh sebab itu dengan hadirnya MEA pada 2020 untuk sektor perbankan, diharapkan bank-bank nasional dapat melakukan ekspansi ke negara Asean lainnya, meski pangsa pasar di Indonesia terbilang masih sangat besar.

“Negara Asean itu ada 10 negara sekarang. Negara di Asean juga terbagi 2 yakni negara maju dan berkembang. Negara maju itu seperti Singapura, lalu negara berkembang itu seperti Laos dan Kamboja. Kita harus mendorong perbankan kita masuk kesana,” tukas Muliaman.

Lebih lanjut dia menambahkan, sejauh ini OJK sudah melakukan pembicaraan bilateral dengan otoritas perbankan di dua negara yakni Malaysia dan Singapura untuk melakukan integrasi perbankan di Asean. Selain itu menurutnya, sudah ada salah satu bank milik negara yang berancang-ancang untuk masuk ke Myanmar.

“Oleh sebab itu, sektor keuangan harus benar-benar yang paling siap dalam mengahadapi pasar bebas Asean ini. Sektor keuangankan bukan hanya perbankan saja tapi sektor keuangan yang lainnya juga harus siap,” tutup Muliaman. (*)

Apriyani

Recent Posts

Tabungan Jadi Prioritas atau Gaya Hidup? Simak Pandangan UOB Indonesia

Jakarta - UOB Indonesia memandang pentingnya literasi keuangan untuk membantu masyarakat memahami dan mengelola keuangan pribadi… Read More

4 hours ago

OJK Tegaskan Penghapusan Utang Kredit UMKM Tak Perlu Aturan Turunan

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa penghapusan utang kredit usaha mikro, kecil, dan… Read More

6 hours ago

Strategi UNTD Hadapi Persaingan Motor Listrik di Tengah Pelemahan Daya Beli Masyarakat

Tangerang - PT Terang Dunia Internusa Tbk, menyiapkan sejumlah strategi khusus menghadapi pelemahan daya beli… Read More

7 hours ago

Gara-gara Kasus Investree, OJK Tegas Bakal Lakukan Ini ke Industri Fintech Lending

Jakarta - Kasus yang menimpa PT Investree Radhika Jaya atau Investree menyita perhatian masyarakat, dianggap… Read More

8 hours ago

Era Open Banking, OJK Wanti-wanti 3 Tantangan Ini ke Industri Perbankan

Jakarta - Istilah open banking mengacu kepada aksesibilitas data yang semakin terbuka, memungkinkan bank untuk… Read More

8 hours ago

Gelar Indonesia Knowledge Forum 2024, BCA Dorong Penguatan Sektor Bisnis

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menggelar Indonesia Knowledge Forum (IKF) 2024, di… Read More

8 hours ago