Jakarta – Platform securities crowdfunding, Bizhare mengumumkan pelaksanaan Pasar Sekunder 2024, yang bakal berlangsung mulai 29 Januari – 13 Februari.
Pasar Sekunder sendiri menawarkan kesempatan bagi para investor untuk melakukan transaksi jual beli melalui mekanisme perdagangan efek, mirip seperti yang ada di Bursa Efek Indonesia.
Heinrich Vincent, Founder & CEO Bizhare mengatakan, likuiditas merupakan salah satu faktor penting bagi investor. Khususnya dalam memilih sebuah instrumen investasi yang baik dan menguntungkan, seperti saham-saham Penerbit yang ditawarkan di Bizhare.
Baca juga: Rapor IHSG Sepekan: Terkoreksi 1,25 Persen Hingga Kapitalisasi Pasar Turun jadi Rp11.345,77 Triliun
Untuk itu, Bizhare selalu menghadirkan Pasar Sekunder secara rutin, sebagai wadah bagi investor untuk melakukan transaksi perdagangan efek.
“Ini sekaligus merealisasikan potensi capital gain atas saham yang sudah diinvestasikan sebelumnya, dan mengambil kesempatan untuk membeli saham dengan valuasi yang menarik, untuk dapat meraih keuntungan, secara transparan dan aman,” katanya, dalam keterangan tertulis, Senin, 29 Januari 2024.
Pada pasar sekunder tahun lalu, Bizhare telah berhasil mencetak volume transaksi sebesar 101,548 dengan nilai lebih dari Rp5 Miliar.
Sebagai informasi, berdasarkan POJK no 57 tahun 2020, pasal 43, pelaksanaan perdagangan efek hanya berlaku bagi efek bersifat ekuitas berupa saham yang telah didistribusikan paling singkat satu tahun sebelum perdagangan efek dan hanya dapat dilakukan antar sesama pemodal yang terdaftar pada penyelenggara.
Baca juga: Tren Investor FOMO di Pasar Modal, BEI: Tak Ada Cerita Kaya Dalam Waktu Singkat
Selain itu, berdasarkan regulasi yang ada saat ini, dalam jangka waktu 12 bulan hanya dapat dilakukan dua kali perdagangan efek, dalam waktu 10 hari kerja dan jangka waktu pelaksanaan perdagangan efek dengan perdagangan efek lainnya paling singkat enam bulan.
Mengingat pentingnya likuiditas bagi para investor, diharapkan frekuensi dan jangka waktu perdagangan pasar sekunder dapat ditingkatkan di kemudian hari, supaya bisa semakin likuid bagi para investor. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More