Jakarta – Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) mendorong pengembang, dan perbankan dapat meningkatkan penjualan rumah di tengah pandemi Covid-19. Kondisi ini sejalan dengan pasar perumahan yang mengalami penurunan hingga 40% sejak pandemi Covid-19.
Ketua Umum DPP Apersi Junaidi Abdillah menilai, faktor pelemahan ekonomi akibat pandemi memaksa calon pembeli menunda rencananya untuk memiliki rumah. Namun demikian, kata dia, minat konsumen terhadap sektor properti masih ada, mengingat backlog perumahan yang masih tinggi.
“Saat ini pemerintah dan perbankan turut membantu industri properti, dengan menurunkan suku bunga KPR,” ujarnya dalam diskusi virtual yang bertema Siasat Industri Menghalau Gempuran Corona di Jakarta, Kamis, 12 November 2020.
Oleh sebab itu, kata dia, asosiasi butuh dukungan berupa peningkatan daya angsuran rumah. Hal ini bisa dilakukan seperti menambah bantuan pembiayaan perumahaan bersubsidi. “Diharap pemerintah memberikan dukungan, khususnya perumahaan subsidi. Hal ini agar daya beli masyarakat bisa terangkat,” ucapnya.
Sejauh ini, tambah dia, pemerintah telah memberikan penurunan suku bunga kredit rumah tipe 70 ke bawah. Namun pemerintah tidak melakukan hal yang sama pada rumah subsidi. “Pemerintah kita minta untuk memperhatikan nasabah rumah subsidi atau bunganya seperti apalah pada saat pandemi ini,” papar dia.
Dirinya juga mendesak perbankan agar proses pengajuan kredit perumahan bisa dipermudah. Apalagi saat ini pengembang tengah sulit mencari konsumen, sehingga diharapkan jika pengembang berhasil menggaet konsumen, proses perbankan bisa lebih simpel. “Kita harap adanya kemudahan-kemudahan proses perbankan terutama BTN yang konsisten dengan rumah menengah ke bawah,” tukasnya.
Selain itu, dirinya melihat peningkatan potensi penjualan rumah juga perlu dukungan stimulus dari bank dan pengembang. Perbankan diharapkan bisa memberikan kemudahan dan percepatan proses KPR serta memberikan relaksasi pada bunga cicilan. “Semoga ada kemudahan dari bank karena teman-teman saat ini butuh bantuan terutama dari sisi angsuran,” tutupnya. (*)
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More