PASAR modal Indonesia sedang bergairah, sekalipun dalam masa yang sangat menantang karena pandemi COVID-19 yang belum benar-benar berakhir dan ancaman resesi global. Salah satu indikatornya adalah meningkatnya jumlah investor saham, yang berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Juni 2022 telah menembus 4 juta. Persisnya, 4.002.289 single investor identification (SID) di mana 99,79% merupakan investor individual lokal.
Sejak 2021 jumlah investor saham telah meningkat 15,96% dari 3.451.513 di akhir 2021 menjadi 4.002.289 pada akhir Juni 2022. Tren peningkatan itu telah terlihat sejak 2020 ketika investor masih berjumlah 1.695.268. Dengan kata lain, sejak 1 Januari 2021 hingga 30 Juni 2022 atau dalam 18 bulan jumlah investor saham telah bertambah 2.307.021 atau tumbuh 136,09%. Jika dirata-rata, maka dalam satu bulan ada penambahan investor saham sebanyak 128.167.
Per Juni 2022, investor saham didominasi oleh investor berusia di bawah 40 tahun, yaitu gen z dan milenial sebesar 81,64%. Sementara, berdasarkan profesi, mayoritas adalah karyawan swasta, pegawai negeri, guru, dan pelajar dengan proporsi 60,45%. Ar
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More
Jakarta – KB Bank menjalin kemitraan dengan PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra) melalui program… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Kamis, 19 Desember 2024, kembali… Read More
Jakarta - Per 1 Januari 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewajibkan seluruh perusahaan asuransi dan… Read More