Pasar Modal Indonesia Masih Atraktif Ditengah Perlambatan Ekonomi Global

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan bersama Bank Indonesia serta sejumlah stakeholder terkait, telah menyiapkan berbagai langkah strategis, untuk mengantisipasi lonjakan inflasi, terkait rencana kenaikan harga BBM.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, kondisi perekonomian Indonesia sangat terpengaruh dengan kondisi perekonomian global. Sebagian besar negara sedang berupaya mengendalikan inflasi sebagai dampak kenaikan biaya energi dan pangan. Namun, kondisi inflasi di Indonesia dinilai masih lebih baik, dibanding negara berkembang lainnya, bahkan dibanding negara anggota G20.

“Indonesia memahami bahwa efek inflasi global akan mempengaruhi perekonomian dalam negeri maka dari itu Pemerintah mengarahkan fokus saat ini pada pemulihan ekonomi terutama menjaga daya beli masyarakat dan memastikan investasi dapat terlaksana,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, dikutip Kamis, 25 Agustus 2022.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam kesempatan yang sama menyatakan, bahwa kondisi likuiditas dan fungsi intermediasi perbankan domestik saat ini masih terjaga dalam level yang baik. Kendati demikian, potensi peningkatan Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Indonesia pada September 2022 tetap perlu dicermati.

Namun, kebijakan moneter dan peningkatan suku bunga acuan BI 7DRRR sebesar 25 basis poin menjadi 3,75% yang dilakukan Bank Indonesia (BI) menurutnya telah sejalan dengan strategi bank sentral dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi COVID-19.

“Bank Mandiri dan seluruh anak usaha termasuk Mandiri Investasi yang merupakan bagian dari Mandiri Group, tentunya secara konsisten terus melakukan evaluasi dan kajian terkait dinamika kondisi makroekonomi sehingga dapat melakukan langkah strategis untuk bersama-sama senantiasa mendukung pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Darmawan.

Sementara itu, untuk sektor investasi, Direktur Utama Mandiri Investasi Aliyahdin Saugi menjelaskan, dalam menyikapi dan melakukan strategi di tengah kondisi IHSG yang fluktuatif dalam mengelola asset kelolaan Mandiri Investasi tidak bersikap reaktif, namun sudah mengantisipasi kondisi market seperti yang terjadi sekarang dengan cara menyiapkan product yang sesuai dengan kebutuhan investasi nasabah.

“Tentu dengan kondisi volatile tidak akan memengaruhi investor yang memiliki time horizon yang panjang, namun untuk investor dana jangka pendek dan menengah dapat melakukan asset alokasi ke pendapatan tetap atau money market,” kata Aliyahdin.

Aliyahdin menambahkan, sebagai negara emerging market serta kestabilan ekonomi dan fiskal yang kuat tentu Indonesia merupakan negara yang sangat menarik untuk menjadi tempat investasi para manajer investasi global. Hal ini juga terlihat dari rasio PE rata-rata saham di Indonesia yang masih jauh di bawah negara maju, yang artinya masih memiliki potensi pertumbuhan yang sangat tinggi.

Baca juga : Tantangan dan Pencapaian Pasar Modal Indonesia Selama 45 Tahun

Tim riset Mandiri Investasi, memperkirakan IHSG di akhir 2022 berada di kisaran 7800-8100. Masih ada peluang kenaikan di kisaran ada 600-1000 poin. Namun, tentu banyak faktor global yang dapat memengaruhi pergerakan IHSG tersebut, baik domestik maupun secara global,” pungkasnya. (*) Irawati

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

8 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

9 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

11 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

12 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

12 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

15 hours ago