Jakarta – Industri pasar modal global terlihat menguat ditengah lambatnya pemulihan global. Pasar saham tak goyah pada trading hari Rabu walaupun IMF mengeluarkan prospek pertumbuhan yang suram sehingga mengganggu selera risiko.
Saham Asia tertekan pada hari Selasa dan memasuki hari Rabu tanpa arah yang jelas karena investor harus mengevaluasi kembali keadaan ekonomi global sehubungan dengan proyeksi IMF tersebut.
Lukman Otunuga, Research Analyst FXTM mengatakan, walaupun saham Eropa menguat karena peningkatan saham teknologi, situasi dapat memburuk di masa mendatang karena isu perlambatan pertumbuhan global merusak ketertarikan terhadap aset berisiko.
“Wall Street menunjukkan sinyal kelelahan di hari Selasa, namun dapat menguat di pembukaan hari Rabu apabila tren bullish dari Eropa menjadi dasar bagi investor bullish untuk mengadakan aksi beli: ujar Lukman.
Saham global, lanjutnya, mengalami periode peningkatan yang cukup panjang yang didorong oleh optimisme terhadap intervensi sejumlah bank sentral untuk mengatasi gejolak finansial. Kewaspadaan terhadap semakin lambatnya pertumbuhan global dan turunnya keyakinan global masih terus berlanjut, sehingga keberlangsungan reli pasar ini harus dipertanyakan.
“Walaupun tekanan pasca Brexit semakin berkurang dan data China semakin stabil sehingga sentimen global pun cukup membaik, investor harus tetap berhati-hati dalam menghadapi relief rally berkepanjangan ini” imbuhnya.
Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More
Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More