Jakarta – Pasar finansial menjadi lebih sensitif jelang pemilihan presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) yang akan berlangsung bulan ini. Analisa FXTM menyebutkan, saham global berpotensi mengalami penurunan lebih tajam karena aksi menghindari risiko membuat investor menjauh dari aset berisiko.
Saham Asia menguat pada awal perdagangan hari Selasa karena adanya laporan FBI yang kembali menekankan bahwa penggunaan email server pribadi Hillary Clinton bukanlah tindak kriminal.
“Walaupun pasar Asia, Eropa, dan Amerika berpotensi menguat hari ini karena laporan terkini FBI, kita belum bisa berlega diri karena berbagai faktor yang mengarah ke tren bearish masih ditemukan di pasar”terang Lukman Otunuga, Research Analyst FXTM.
Akibat pasar finansial menjadi lebih sensitif, S&P 500 mengalami periode penurunan terpanjang sejak 1980 pekan lalu. Menurut Lukman, pantulan teknikal saat ini adalah dasar bagi penurunan drastis berikutnya.
“Sentimen global masih tetap tidak stabil dan mengingat harga minyak merosot, pertumbuhan global melambat, dan ketidakpastian yang ada, peristiwa tak terduga dapat memicu aksi jual besar-besaran” imbuh Lukman. (*) (Baca juga : Forextime : USD tetap bullish)
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More