Poin Penting
Bali – PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK), emiten produsen dan distributor minuman mengambil langkah strategis untuk ekspansi ke pasar global. Sejumlah negara dibidik sebagai pasar baru di tengah lesunya pasar minuman beralkohol di dalam negeri.
Untuk menopang ekspansi itu, STRK sudah menjalin kerja sama dengan perusahaan distributor minuman asal Jepang Naoyoshi Co, Ltd, dan Shein Star sebagai distributor minuman wilayah Tiongkok, Macau, dan Hong Kong.
“Di acara hari ini tamu VVIP juga ada dari Eropa, Amerika, dan Meksiko. Mereka menyatakan ketertarikan,” kata Bona Budhisurya, Direktur Utama PT Lovina Beach Brewery Tbk ditemui di sela peluncuran produk minuman ready to drink (RTD) Coco Bali sekaligus perkenalan Clarissa Liqueur dan Libarron Whisky di Bali, Sabtu, 27 Desember 2025.
Baca juga: Lovina Beach Brewery (STRK) dan Coco Bali Bawa Minuman Lokal Bali Ekspansi ke Pasar Global
Bona mengungkapkan, potensi pasar minuman RTD di pasar global sangatlah besar.
Ia mencontohkan di Jepang, jika berhasil menggenggam market share 0,03 persen saja, produksi STRK harus dijalankan selama 24 jam setiap harinya.
“Artinya bagus dong bisa 24 jam. Makin banyak masyarakat Bali yang kita perlukan untuk bantu produksi. Begitu market lain juga terbentuk kita beli mesin yang kapasitasnya lebih cepat,” imbuhnya.
Saat ini kapasitas produksi mesin yang dimiliki STRK disebut baru 3.000 can atau kaleng per jam. Jika pasar ekspor ini tumbuh sesuai ekspektasi, perseroan akan meningkatkan kapasitas produksi hingga 20 ribu can per jam. Perseroan akan mengalokasikan belanja modal sekira Rp10 miliar untuk membeli mesin baru.
“Itu rencana ekspansi yang kami siapkan,” tegas Bona.
Selain peningkatan kapasitas produksi, STRK juga tengah menyiapkan dua bangunan tambahan yang akan difungsikan sebagai warehouse atau gudang. Ekspansi ke pasar ekspor dinilai membutuhkan fasilitas penyimpanan dengan kapasitas besar.
Bona optimistis, strategi ekspansi ini akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan kinerja STRK di tengah kondisi pasar domestik yang masih lesu. Ia bahkan memperkirakan potensi pertumbuhan pendapatan dan laba bisa melonjak hingga lima kali lipat dibandingkan saat perseroan pertama kali melantai di bursa.
Baca juga: Bali Genjot Kakao Premium, Peremajaan Perkebunan Jadi Prioritas
Kondisi pasar minuman di dalam negeri saat ini diakui tengah tertekan seiring melemahnya daya beli masyarakat. Bona mengungkapkan, sejumlah pelaku industri minuman mencatatkan penurunan penjualan hingga 50 persen sepanjang tahun ini. Maka, Lovina Beach Brewery gencar mencari alternatif pasar ke luar negeri.
“Lokal masih berat. Tapi luar negeri potensialnya bagus. Di luar negeri tetap tumbuhnya sangat tinggi,” lanjutnya.
Terkait preferensi konsumen, Bona menjelaskan, Gen Z cenderung menyukai minuman dengan kadar alkohol rendah dan mudah dikonsumsi (easy drinking), serta lebih memperhatikan aspek kesehatan.
Oleh karena itu, STRK memproduksi Coco Bali RTD dengan kadar alkohol di bawah 5 persen, termasuk varian tanpa alkohol dan tanpa gula. (*) Ari Astriawan
Poin Penting IHSG melemah 0,83% pada pekan 22–24 Desember 2025 ke level 8.537,91, seiring turunnya… Read More
Poin Penting IHSG melemah 0,83% pada pekan 22–24 Desember 2025 dan ditutup di level 8.537,91.… Read More
Poin Penting STRK menggandeng Coco Bali Pte Ltd untuk memperkuat ekspansi global melalui peluncuran tiga… Read More
Poin Penting UMP 2026 telah ditetapkan di 38 provinsi berdasarkan PP Nomor 49 Tahun 2025,… Read More
Poin Penting Jalur kedua transmisi Arun–Bireuen beroperasi, memperkuat keandalan listrik Aceh pascabencana. Sistem saling terhubung… Read More
Jakarta - Sepanjang 2025, berbagai kasus korupsi menjerat para pejabat Indonesia yang berhasil diungkap Komisi Pemberantasan… Read More