Ekonomi dan Bisnis

Paper.id Luncurkan Kartu Kredit Horizon Card, Sasar Bisnis Menengah ke Atas

Jakarta – Perusahaan platform invoicing dan pembayaran digital Paper.id meluncurkan kartu kredit baru bernama “Horizon Card”. Kartu kredit ini memiliki konsep virtual, menargetkan bisnis menengah ke atas sebagai target pelanggannya.

Yosia Sugialam, CEO dan Co-founder Paper.id, menyorot penggunaan kartu kredit di ruang lingkup bisnis yang masih belum begitu populer. Kebanyakan bisnis, menurut Yosia, masih menggunakan praktik menggunakan kartu kredit individual untuk keperluan perusahaan.

Padahal, praktik ini nantinya bisa menimbulkan kesulitan tersendiri karena keterbatasan yang ditawarkan oleh kartu kredit personal.

“(Kartu kredit personal) itu nggak ideal. Kenapa nggak ideal? Karena kartu kredit personal biasanya limitnya lebih kecil, kemudian terikat dengan individual owner-nya,” terang Yosia di Jakarta, Kamis, 31 Oktober 2024.

Baca juga: Begini Cara Paper.id Validasi UKM di RI Tepat Sasaran

Selain itu, Yosia melihat bahwa bisnis kredit untuk perusahaan berbasis business to business (B2B) masih memiliki pangsa yang luas. Dengan demikian, Paper.id hendak mengeksplor lebih dalam dari pasar ini.

“Paper.id adalah yang terdepan mendorong penggunaan kartu kredit di B2B setting. Dan kita lihat, justru karena selama ini (kartu kredit) di B2B itu masih sangat awal, justru potensi growth-nya luar biasa besar,” katanya.

Riset yang Paper.id temukan menunjukkan bahwa pembayaran untuk ranah B2B 2 kali lipat lebih besar untuk B2C, di mana B2B mampu menyalurkan pembayaran sampai USD3,2 triliun. Sementara, pembayaran di sektor B2C “hanya” USD1,7 triliun.

Kelebihan Kartu Kredit Horizon Card

Menurut Yosia, Horizon Card memiliki sejumlah kelebihan tersendiri dibandingkan kartu kredit untuk B2B lainnya. Dimulai dari waktu pengajuan maksimal 14 hari, tempo pembayaran sampai dengan 60 hari, sekitar 10 hari lebih lama dibanding kartu kredit B2B kompetitor, sampai dengan rasio deposit 1:1,1.
Kartu kredit ini juga terintegrasi dengan sistem milik Paper.id. Dengan demikian, pelanggan bisa memantau proses transaksi secara langsung, dan memastikan bahwa transaksi aman dari potensi fraud.

Baca juga: Dukung NZE 2060, DBS Indonesia Rilis Kartu Kredit Daur Ulang

“Kita bisa pantau semua transaksi real-time. Semuanya real-time, automatically reconciled di paper ID, di sistemnya kita. Kita juga punya proteksi yang bagus. Kartunya bisa di-deactivate. Tandem sama paper, kita punya fraud protection system sendiri untuk B2B,” tegasnya.

Sebelumnya, pada Agustus 2023 lalu, Paper.id sendiri juga sudah menerbitkan kartu kredit bernama Papercard. Kartu kredit ini berkolaborasi dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan menyasar pasar usaha kecil menengah (UKM). (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Galih Pratama

Recent Posts

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

6 mins ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

6 mins ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

3 hours ago

Dukung Pemulihan, BTN Salurkan Bantuan Rp13,17 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More

5 hours ago

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

19 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

1 day ago