News Update

PaninBank Incar Pertumbuhan Kredit Hanya 8% di 2019

Jakarta – PT Bank Pan Indonesia Tbk, (PaninBank) menargetkan penyaluran kreditnya di sepanjang tahun 2019 ini dapat tumbuh pada angka 8 persen, bila dibandingkan dengan totaI kredit yang disalurkan PaninBank pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp151,6 triliun.

Pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Presiden Direktur PaninBank, Herwidayatmo di Jakarta, Selasa, 5 Maret 2019. Menurutnya, di tahun ini, Panin Bank masih akan fokus di sektor kredit ritel dan komersial, yang sampai dengan akhir tahun 2018 lalu porsinya mencapai 58 persen dari total kredit.

“Target kredit kita tumbuh 8 persen. Kalau kita lihat yaa banyak di komersial. Tapi kita semua lini kita layani, tapi kekuatan PaninBank dari dulu memang seperti itu,” ujar Herwidayatmo.

Dirinya mengungkapkan, agar kredit dapat tumbuh 8 persen di tahun ini, maka kondisi perekonomian juga harus stabil di 2019 ini. Dengan demikian, permintaan kredit pun akan lebih tinggi dengan kondisi perekonomian yang lebih baik. Pergerakan ekonomi yang positif akan mendongkrak semua sektor ekonomi.

“Kita ingin kredit tumbuh lebih baik dari tahun lalu. Kita mesti lihat kondisi perekonomian ,kita sih berharap semua berjalan baik dan ekonominya bergerak positif,” ucapnya.

Lebih lanjut Herwidayatmo menambahkan, bahwa selama ini semua sektor telah berkontribusi baik terhadap total kredit. Namun demikian, ke depan, pihaknya akan mendorong sektor korporasi maupun komersial untuk dapat berkontribusi lebih besar lagi terhadap total penyaluran kredit PaninBank.

“Kita sih inginnya semua bergerak ke depan. Semua lini berikan kontribusi baik yang korporasi maupun yg komersial. Karena memang portofolio terbesar kita banyak di komersial, yaa kita pinginnya  komersialnya yang bergerak naik. Tapi ini tergantung pasarnya,” paparnya.

Di sisi lain, Perseroan juga terus menjaga risiko kreditnya pada batas yang telah ditentukan oleh regulator. Menurutnya, PaninBank akan berupaya menekan rasio kredit bermasalahnya (NPL) di tahun ini berada dikisaran 2 persen (gross). Di 2018 lalu, NPL Net PaninBank sangat rendah yakni dibawah 0,6 persen.

“Kita ngomongnya persentase NPL aja deh masih di bawah 3 persen. Kita targetkan tahun ini lebih turun lagi dari. OJK sih mintanya disekitar 2 persen (gross). kalau net kita kecil di bawah 0,6 persen,” tutup Herwidayatmo. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

3 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

4 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

5 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

5 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

7 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

7 hours ago