Pangsa Pasar Sukuk Indonesia di Dunia Capai 4,95%

Surabaya – Pasar modal syariah di Indonesia telah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Penerbitan sukuk negara telah menunjukkan peningkatan dalam setiap tahunnya dengan tenor yang semakin bervariasi.

Pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityswara di Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 28 Oktober 2015. Menurutnya, hal ini akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan minat investasi bagi kalangan investor.

Sejalan dengan perkembangan pasar keuangan syariah, sektor korporasi juga telah tertarik dalam penerbitan sukuk. Issuance sukuk terakhir oleh salah satu perusahaan BUMN telah dilakukan PT. Garuda Indonesia dengan besar penerbitan US$2 miliar.

Saat ini, pelaku yang dominan di pasar Sukuk Indonesia masih ditempati pemerintah dengan variasi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) seperti Surat Perbendaharaan Negara Syariah (SPN-S), Sukuk Negara Indonesia (SNI), Sukuk Ritel (SR), Project Based Sukuk (PBS),  Islamic Fixed Rate  Sukuk (IFR), Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI), dll.

Sedangkan berdasarkan catatannya, sampai dengan September 2015, total penerbitan SBSN tercatat Rp369 triliun dengan total outstanding SBSN sebesar Rp288,5 triliun yang terdiri dari Rp256 triliun SBSN yang tradable dan Rp32 triliun SBSN yang non-tradable.

Secara khusus, kata dia, total outstanding SPN-S adalah Rp8,84 triliun, PBS sebesar Rp41,6 triliun dan SR senilai Rp21,97 triliun. Sementara itu, SDHI masih belum besar yakni hanya sebesar Rp3 triliun dan SNI juga baru Rp26,4 triliun. “Meski demikian, dengan capaian ini, SBSN telah menguasai kurang lebih 12.5% pangsa pasar surat utang negara,” ujar Mirza.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, bahwa di level internasional, sukuk juga merupakan instrumen yang perkembangannya sangat pesat terutama di negara-negara berpenduduk mayoritas muslim dan beberapa negara maju seperti Malaysia. Malaysia sendiri merupakan salah satu pelaku pasar sukuk terbesar di dunia dengan total outstanding sukuk USD16,34 miliar (2014) atau menguasai 13,98% pangsa Sukuk dunia, diikuti Indonesia dengan total outstanding Sukuk sebesar USD5,78 miliar (2014) atau menguasai 4,95% pangsa pasar Sukuk dunia.

Sedangkan di negara-negara timur tengah, Uni Emirat Arab (UEA) adalah penerbit Sukuk terbesar di dunia dengan nilai total outstanding Sukuk USD45,98 miliar atau menguasai 39,35% pangsa pasar Sukuk global diikuti Saudi Arabia dengan nilai USD21,54 miliar atau 18,43% pangsa pasar.

“Total Sukuk global telah mencapai USD668 miliar (2014) dan diharapkan terus tumbuh pada tahun-tahun mendatang,” tutupnya. (*) Rezkiana Nisaputra

Apriyani

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

2 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

2 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

4 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

4 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

5 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

6 hours ago