Jakarta – Layanan penyedia streaming media digital, Netflix merencanakan memangkas pengeluaran hingga USD300 juta atau setara dengan Rp4,4 triliun di 2023.
Rencana pemangkasan disebut terjadi lantaran adanya penundaan program kerja dalam menindak pengguna yang sering berbagai kata sandi, baik di Amerika Serikat (AS) maupun negara lain.
Dilaporkan TechCrunch, Minggu (14/5/2023), sedianya program tersebut terjadi pada Q1-Q2 tahun 2023 namun diundur dan baru terlaksana pada semester II 2023.
Adapun angka 300 juta dolar AS tersebut merupakan sebagian kecil dari seluruh bujet perusahaan di mana pada tahun lalu saja anggaran operasional perusahaan telah menyentuh 26 miliar dolar AS.
Namun begitu, manajemen perusahaan menegaskan pemangkasan pengeluaran yang dilakukan tersebut tidak akan sampai melakukan pembekuan perekrutan atau PHK karyawan.
Diketahui, para pengguna Netflix yang kerap berbagi kata sandi menjadi salah satu langkah bagi perusahaan dalam meningkatkan jumlah layanan berlangganan.
Netflix sendiri mewajibkan para pengguna di Spanyol, Portugal hingga Kanada menetapkan lokasi utama untuk akun mereka.
Tujuannya, apabila seseorang yang tidak tinggal dengan mereka menggunakan akun tersebut maka Netflix akan memperingatkan untuk membeli anggota tambahan.(*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa penurunan suku bunga acuan atau BI Rate akan memengaruhi… Read More
Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menerima nama-nama calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan… Read More
Jakarta - Kasus dugaan gratifikasi lima karyawan Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam melakukan penawaran umum… Read More
Jakarta - PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) dan PT Bank HSBC Indonesia (Bank… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan tengah berupaya… Read More
Jakarta – Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengungkapkan penyebab pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK)… Read More