Bali – Hingga kini sektor properti tanah air terutama di kawasan pariwisata seperti Bali diyakini masih menjadi sektor yang sangat menjanjikan baik untuk kepentingan tempat tinggal maupun investasi. Buktinya, meski pandemi Covid-19 masih belum mereda, tetapi hunian segmen middle up (menengah ke atas) di Pulau Dewata masih menjadi incaran konsumen lokal maupun luar daerah.
Keyakinan tersebut mendorong Greenwoods Group melalui PT Baruna Realty menggandeng PT Bali Sakanti Adya untuk mengembangkan proyek hunian berkonsep resort di kawasan Kedewatan Ubud, Gianyar, Bali, yaitu Damara Village Ubud Alaya Collection. PT Bali Sakanti Adya sendiri merupakan perusahaan Penamanan Modal Asing (PMA) asal Negara Autralia yang berafiliasi dengan Alaya Group.
CEO Greenwoods Group, Okie Imanto mengungkapkan, bahwa pandemi Covid-19 tidak menyurutkan minat masyarakat untuk memiliki properti di Bali. Menariknya, mayoritas dari mereka memesan hunian kelas middle up dengan kisaran harga di atas Rp2 miliar per unit.
“Karenanya, kami menandatangani perjanjian kerjasama dengan Perusahaan PMA Australia, yaitu PT Bali Sakanti Adya untuk mengembangkan Damara Village Ubud Alaya Collection sekaligus sebagai upaya mendorong masuknya investasi asing ke pasar properti Bali,” ujarnya secara virtual, Rabu, 18 Agustus 2021.
Menurutnya, selain reputasi tinggi dari Alaya Group sebagai operator hotel dan resort mewah, dipilihnya PT Bali Sakanti Adya sebagai partner bisnis juga lantaran banyak warga Australia yang ingin memiliki rumah kedua di Bali. Selama ini, Alaya Group telah sukses mengoperasikan sejumlah resort di Bali, sepeperti Alaya Resort Ubud, Alaya Dedaun Kuta, dan juga Dala Spa, Cerita Manisan Restoran, dan Pison Coffee Ubud.
“PKS ini bersifat joint operations yang akan berlaku selama proyek pengembangan Damara Village Ubud Alaya Collection berlangsung. Namun seiring dengan waktu berjalan, tidak menutupkemungkinan Kerjasama ini akan berlanjut untuk proyek kami berikutnya,” paparnya.
Okie melanjutkan, kini merupakan saat yang tepat untuk melakukan transaksi kepemilikan properti (It’s time to buy) baik hunian maupun komersial. Sebab, selain harga yang cenderung flat (tidak ada kenaikan) sejak awal tahun 2020 lalu, stimulus ekonomi yang digelontorkan pemerintah berupa subsidi bunga kredit dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 0% juga semakin memudahkan masyarakat melakukan Kredit Pemilikan Rumah maupun Apartemen (KPR/KPA).
“Kami bersyukur, selama didera pandemi Covid-19 Greenwoods Group masih bisa bertahan, bahkan terus berkembang. Pada 2021 ini, perseroan mencanangkan pengembangan 10 proyek baru pada sejumlah wilayah di seluruh Indonesia termasuk Ubud dan Sanur, Bali,” ungkapnya.
Tercatat, tahun lalu Greenwoods Group mampu membukukan penjualan landed maupun apartemen sebanyak 70% melalui transaksi internet online terutama media sosial. Sebelumnya, pengembang tersebut tidak pernah membayangkan masih bisa meraih prestasi di tengah pandemi seperti sekarang ini.
“Kerjasama dengan developer Australia ini diharapkan dapat menambah volume transaksi proyek-proyek besutan Greenwoods Group khususnya di wilayah Bali. Kami, berkeyakinan tinggi bahwa hal itu akan terwujud, mengingat tren kepemilikan hunian kedua bagi warga asing, seperti asal Negeri Kanguru di Pulau Dewata terbilang cukup tinggi,” tukasnya.
Pada kesempatan yang sama, CEO Alaya Group, Jimmy Gunawan menuturkan bahwa pihaknya merasa senang bisa berkolaborasi dan berkontribusi terhadap pembangunan properti bersama Greenwoods Group melalui pengembangan Damara Village Ubud Alaya Collection sebagai hunian berkonsep premium resort.
Dengan pengalaman mengelola bisnis hospitality di Bali, Alaya Group akan memastikan kualitas pengelolaan hunian Damara Village Ubud Alaya Collection benar-benar layaknya resort mewah yang dimiliki Alaya Group selama ini. Karena itu, kerjasama tersebut diharapkan bisa berjalan lancar sehingga kehadiran Damara Village Ubud Alaya Collection akan menambah kecantikan dan daya tarik Bali sebagai daerah wisata tersohor di dunia.
“Bagi kami, Damara Village Ubud Alaya Collection merupakan kebangaan tersendiri karena bisa berkontribusi langsung dalam menghadirkan hunian berkonsep resort sebagai spesiality bisnis kami. Damara Village Ubud Alaya Collection diharapkan bisa menjadi hunian yang nyaman serta menguntungkan bagi kebutuhan investasi jangka panjang,” tambah Jimmy Gunawan.
Sebagai tambahan, Damara Village Ubud Alaya Collection akan dibangun di atas lahan seluas 1,3 hektar pada kawasan Kedewatan Ubud yang memiliki panorama indah dan asri. Kondisi ini memungkinkan bagi penghuni untuk dapat menikmati hidup yang nyaman, karena Damara Village Ubud Alaya Collection dikembangkan dengan tema “Living by Nature”. (*)
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More