Jakarta – Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai, pandemi Covid-19 telah berdampak terhadap lesunya Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).
Dirinya menyebutkan, selama pandemi penjualan KPR turun signifikan dari kondisi normal. Oleh karena itu, pelaku perbankan harus memutar otak agar kinerja bisnis tetap tumbuh.
“Karena COVID-19 pertumbuhan kredit terganggu, biasanya kita lepas KPR di zaman normal bisa Rp 2,5 triliun, saat ini Rp1 triliun,” kata Jahja melalui video conference di Jakarta, Selasa 10 November 2020.
Tak hanya itu saja, menurutnya kedit kendaraan bermotor juga menyusut signifikan. Dimana pada kondisi normal kredit kendaraan bisa mencapai Rp2,5 triliun namun kini kredit kendaraan hanya kisaran Rp 90 miliar.
Lanjut dia, pandemi membuat masyarakat menahan diri untuk berbelanja. Tak hanya itu saja, pusat perbelanjaan juga terlihat masih sepi akibat masyarakat yang enggan untuk keluar rumah saat pandemi masih berlangsung.
Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan mengalami kontraksi pada September 2020. Tercatat kredit hanya tersalurkan Rp5.529,4 tiliun atau tumbuh negatif 0,4% (yoy). Angka tersebut anjlok bila dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya di Agustus yang masih tumbuh positif 0,6%, (YoY). (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (6/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang… Read More
Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More
Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More
Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More