News Update

Palmco Cetak Laba Bersih Rp3,48 Triliun di Kuartal III-2025, Ini Penyokongnya

Poin Penting

  • PalmCo mencatat laba bersih Rp3,48 triliun di Q3-2025, naik 84% YoY, didorong produktivitas sawit, efisiensi biaya, dan digitalisasi operasional.
  • Pendapatan konsolidasi Rp33,2 triliun, CPO kebun inti 1,5 juta ton (+5% YoY), plasma & pihak ketiga 450.000 ton (+17% YoY).
  • Efisiensi berbasis digital, peningkatan ROA, hilirisasi sawit, dan dukungan kesejahteraan petani jadi prioritas.

Jakarta – PT Perkebunan Nusantara IV atau PalmCo mencatatkan laba bersih sebesar Rp3,48 triliun pada kuartal III-2025, tumbuh 84 persen secara tahunan (year-on-year/YoYdibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan laba Subholding PTPN III (Persero) ini disokong oleh peningkatan produktivitas kelapa sawit, efisiensi biaya, serta penerapan sistem digital di lini operasional.

“Lonjakan laba bersih mencerminkan hasil konkret dari strategi integrasi operasional dan digitalisasi bisnis yang mulai dijalankan sejak dua tahun terakhir. Produktivitas tandan buah segar dan CPO meningkat dari tahun sebelumnya, margin terjaga, dan aset perusahaan semakin efisien,” kata Direktur Utama PalmCo Jatmiko K. Santosa, dinukil ANTARA, Senin, 10 November 2025.

Selain laba, pertumbuhan bisnis juga terjadi pada pendapatan konsolidasi senilai Rp33,2 triliun per kuartal III-2025, naik 23 persen (yoy), dengan komoditas kelapa sawit sebagai penopang utama dengan kontribusi Rp32,3 triliun atau sekitar 97 persen.

Baca juga: Pendapatan Trisula International (TRIS) Naik 10 Persen di Q3 2025, Laba Bersih Jadi Segini

Adapun, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) perseroan senilai Rp7,5 triliun, atau tumbuh 34 persen (yoy) dengan margin EBITDA sebesar 23 persen.

Dari sisi operasional, produksi minyak sawit mentah (CPO) dari kebun inti perseroan mencapai 1,5 juta ton, atau tumbuh 5 persen (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, produksi dari plasma dan pihak ketiga mencapai 450.000 ton, atau tumbuh 17 persen (yoy).

Secara keseluruhan, perseroan mengelola 453.000 hektar tanaman sawit dan menghasilkan produktivitas tandan buah segar rata-rata 14,8 ton per hektar, serta rendemen minyak sawit sebesar 21,9 persen.

Adapun, harga jual rata-rata CPO tercatat Rp14.192 per kilogram, sementara pendapatan dari palm kernel dan karet masing-masing senilai Rp1,1 triliun dan Rp0,8 triliun.

Digitalisasi dan Efisiensi

Direktur Utama PalmCo Jatmiko K. Santosa (Foto:Ist)

Jatmiko menjelaskan, efisiensi biaya menjadi salah satu penopang utama kinerja, yaitu perseroan memanfaatkan sistem “PalmCo Business Cockpit” dan “Agro View”, yang memungkinkan pemantauan aktivitas kebun dan pabrik secara “real time”.

Baca juga: Pendapatan Trisula International (TRIS) Naik 10 Persen di Q3 2025, Laba Bersih Jadi Segini

Melalui sistem tersebut, kata dia, potensi deviasi produktivitas dan biaya dapat segera dikendalikan.

“Digitalisasi menjadi tulang punggung efisiensi kami. Sistem terpadu ini memungkinkan pengambilan keputusan berbasis data, dari kebun hingga manajemen pusat,” ujar Jatmiko.

Fokus Strategis dan Komitmen Sosial

Seiring arahan pemerintah agar perusahaan BUMN tidak hanya besar secara aset, namun juga produktif dan menghasilkan laba yang proporsional, perseroan menempatkan peningkatan Return On Asset (ROA) sebagai fokus strategis.

“Kami memahami bahwa penguatan profitabilitas berbasis produktivitas aset menjadi kunci keberlanjutan bisnis BUMN. Upaya itu ditempuh melalui efisiensi lintas proses, penguatan pasar hilir, serta pengembangan ekonomi sirkular dan diversifikasi produk turunan sawit,” ujar Jatmiko.

Jatmiko memastikan perseroan menatap kuartal IV-2025 dengan optimisme seiring tren harga sawit yang relatif stabil dan produksi yang terus meningkat.

Selain fokus pada profitabilitas, lanjutnya, perseroan juga menegaskan komitmen mendukung program pemerintah dalam hilirisasi industri sawit dan peningkatan kesejahteraan petani rakyat.

“PalmCo tidak hanya mengejar laba, tetapi juga berperan sebagai penggerak ekonomi daerah,” pungkasnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

DJP Tunjuk Roblox dan 4 Perusahaan Digital Jadi Pemungut PPN, Ini Rinciannya

Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More

3 mins ago

BEI Tekankan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Bersama Bangun Masa Depan Hijau

Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More

58 mins ago

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

2 hours ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

2 hours ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

3 hours ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

3 hours ago