Categories: Nasional

Paket Kebijakan IX, Stabilisasi Harga Daging

Jakarta–Stabiliasi Pasokan Harga ternak turut menjadi sasaran Paket Kebijakan Pemerintah IX. Menteri Kordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menyebut, peternak belum dapat memenuhi kebutuhan daging dalam negeri. Hal itu dikarenakan, produksi sapai hanya mencapai 439,53 ribu ton per tahun atau setara dengan 2,5juta ekor sapi.

Sementara, lanjutnya, kebtuhan akan daging sapi dalam negeri terus meningkat. Pada 216, kebutuhan daging sapi secara nasional diprediksi mencapai 2,61 per kapita atau mencapai 3,9juta ekor sapi per tahunnya. ” Jadi terdapat kekurangan pasokan yang mencapai 253,16 ribu ton yang harus dipenuhi melalui impor” tegasnya.

Darmin mengatakan, pemerintah sendiri sebenarnya sudah melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan pasokan atau produksi daging sapi dalam negeri, diantaranya melalui upaya peningkatan populasi, pengembangan logistik dan distribusi, perbaikan tata niaga sapi dan daging sapi, serta penguatan kelembagaan melalui Sentra Peternakan rakyat (SPR). Namun, karena upaya tersebut memerlukan waktu, maka perlu dibarengi pasokan dari luar negeri untuk menutup kekurangan yang ada. Di satu sisi, jumlah negara pemasok juga terbatas, sehingga pemerintah perlu memperluas akses dari negara maupun zona tertentu yang memenuhi syarat kesehatan hewan, yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Hewa Internasional (OIE), untuk menambah alternatif sumber penyediaan hewa dan produk hewan.

Menyikapi hal tersebut, Menteri Pertanian akan menetapkan negara atau zona dalam suatu negara, unit uaha atau farm untuk pemasukan ternak atau produk hewan berdasarkan analisis resiko dengan tetap memperhatikan ketentuan OIE. Langkah ini diharapkan dapat mengatasi kelangkaan daging,  termasuk ketika harga daging sedang naik yang bisa memicu inflasi dan mempengaruhi stabilitas harga.

“Kebijakan ini diharapkan mampu menstabilisasi pasokan daging dalam negeri dengan harga yang terjangkau dan kesejahteraan peternak tetap meningkat” pungkas Darmin. (*) Ria martati

Apriyani

Recent Posts

Ini Dia Komitmen OJK untuk Stabilitas Sektor Jasa Keuangan

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dan… Read More

9 hours ago

Sri Mulyani Perpanjang Insentif PPN 100 Persen untuk Sektor Perumahan

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan akan melanjutkan insentif pajak pertambahan nilai (PPN) 100 persen untuk sektor… Read More

9 hours ago

Hari Asuransi

Ketua Panitia Hari Asuransi 2024, Ronny Iskandar, menyampaikan “Tema dan tagline inidiangkat untuk menekankan pentingnya… Read More

9 hours ago

Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Pelonggaran Kebijakan Moneter, Ini Faktor Pendukungnya

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut stabilitas sektor jasa keuangan nasional saat ini masih… Read More

9 hours ago

BI Buka Peluang Pangkas Suku Bunga Acuan di Penghujung 2024

Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan ruang penurunan suku bunga acuan atau BI Rate… Read More

10 hours ago

Sri Mulyani Klaim Rupiah Menguat di Kuartal III 2024, Ungguli Korsel

Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan nilai tukar rupiah pada kuartal III… Read More

10 hours ago