COVID-19 Update

Pakar Gizi UGM: Status Gizi Faktor Penting Jaga Imunitas

Jakarta – Mayoritas negara-negara di dunia melaporkan penurunan angka penularan kasus baru Covid-19, termasuk Indonesia. Beberapa faktor diduga berkontribusi terhadap penurunan angka Covid-19, di antaranya kepatuhan masyarakat mentaati protokol kesehatan, taat menjalankan PSBB atau PPKM serta menjaga imunitas tubuh.

Menurut pakar nutrisi dan gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Toto Sudargo, SKM., M.Kes., meski terjadi penurunan kasus covid, masyarakat diharapkan tidak boleh lengah dan terus menjaga sistem imun, salah satunya dengan melalui pemenuhan gizi yang baik.

Menurutnya, bagaimanapun sistem imun berperan melindungi diri dari infeksi agen baik virus, bakteri, jamur, maupun parasit. Status gizi merupakan faktor penting pada sistem imun, apabila gizi seseorang berkurang maka akan mengalami penurunan fungsi imun karena kurang asupan energi dan zat gizi makro dan/atau defisiensi zat gizi mikro.

“Selain itu, pada masa infeksi akan terjadi peningkatan kebutuhan energi yang berarti kita harus meningkatkan asupan untuk aktivasi sistem imun optimal,” tuturnya.

Dijelaskannya, asupan gizi yang adekuat dibutuhkan sel untuk berfungsi optimal, termasuk pada sistem imun. Prinsip pemenuhan gizi yang baik adalah nutrisi makanan yang dikonsumsi harus dapat menenuhi kebutuhan orang tersebut.

Nutrisi dalam hal ini mencakup zat gizi makro dan mikro yang dapat diperoleh dari konsumsi makanan yang cukup dan bervariasi. Sayangnya, asupan gizi yang baik cenderung belum dilakukan oleh mayoritas masyarakat Indonesia yang dikarenakan faktor sosial ekonomi, ketersediaan bahan makanan yang tidak merata, dan kurangnya edukasi terkait gizi yang baik.

Dalam situasi saat ini, masyarakat diharapkan bisa mencukupi dengan standar gizi yang sederhana. Gizi sederhana ini adalah dengan kecukupan mengonsumsi makanan sesuai tumpeng gizi seimbang, dengan menekankan pada diet tinggi buah dan sayur, yaitu zat-zat gizi spesifik semisal vitamin C, E, A dan lain-lain yang terkandung dalam sayur dan buah yang berperan langsung dalam berbagai kegiatan sistem imun.

“Asupan serat yang sering kali masih kurang di masyarakat kita perlu diperhatikan karena serat adalah sumber prebiotik yang merupakan makanan untuk mikrobiota baik (probiotik) pada sistem pencernaan. Kondisi keseimbangan bakteri pada sistem saluran cerna dapat mengirimkan sinyal dan mempengaruhi sistem imun tubuh,”ucapnya.

Selain menerapkan pola gizi seimbang, kata Toto, pola hidup lain yang perlu diperhatikan di antaranya adalah menerapkan pola aktivitas fisik di tengah anjuran WFH, yaitu dengan melakukan aktivitas fisik sedang minimal 30 menit per hari. Demikian pula dengan mengonsumsi suplemen zat gizi mikro seperti zinc, selenium, vitamin C, D untuk menjaga sistem imun, di samping menerapkan praktik higiene sanitasi yang baik.

Pemenuhan gizi, baik zat gizi makro maupun mikro dapat diperoleh dari beragam bahan makanan yang tidak harus mahal. Dicontohkan seperti protein merupakan zat gizi yang seringkali masyarakat kurang adekuat dalam mengonsumsinya karena persepsi hanya dapat diperoleh dari daging sapi, padahal dapat diperoleh dari telur dan sumber nabati seperti tahu dan tempe tempe. Sumber karbohidrat selain dari nasi dapat juga dari singkong, umbi-umbian, jagung.

Demikian pula dengan vitamin C tidak harus dari jeruk atau lemon, tapi kandungan vitamin C yang sama dapat ditemukan di buah pepaya yang lebih terjangkau. Kandungan Zinc pada tahu adalah sebanyak 72 persen  kandungan pada daging sapi per 100 gram, dan zinc ini dapat menghambat sintesis dan replikasi virus, serta meningkatkan sistem pertahanan tubuh.

“Konsumsi ikan laut juga sangat disarankan sebagai alternatif bahan pangan terjangkau karena kandungan protein dan asam amino esensial, serta asam lemak  yang dapat bersifat anti-viral melalui pencegahan replikasi virus,” pungkasnya. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

6 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

7 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

10 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

10 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

11 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

13 hours ago