Keuangan

Pahami Tiga Profil Risiko Ini Sebelum Memiliki Asuransi Unit Link

Jakarta – Asuransi Jiwa Unit Link adalah produk asuransi jiwa yang menawarkan layanan fitur tambahan untuk memudahkan nasabah yang ingin terlindungi oleh proteksi tapi juga ingin berinvestasi. Selain untuk perlindungan jiwa, sebagian premi yang dibayarkan oleh nasabah akan dialokasikan juga pada produk-produk investasi.

Penting untuk dipahami, bahwa asuransi jiwa unit link bukan merupakan produk tabungan. Fungsi utama dari asuransi jiwa unit link adalah perlindungan terhadap risiko jiwa, sementara potensi nilai investasi tidak dijamin dan selalu mengikuti pergerakan di pasar modal. Dengan demikian, asuransi jiwa unit link merupakan produk jangka panjang yang patut disesuaikan dengan kondisi finansial dan juga tujuan keuangan nasabah di masa depan.

Karena memiliki elemen investasi, nasabah harus memahami terlebih dahulu profil risiko yang dimiliki sebelum menentukan dana investasi yang tepat pada produk asuransi jiwa unit link.

Berikut adalah tiga profil risiko yang harus dikenali.

1. Konservatif 

Profil konservatif cenderung memilih risiko investasi yang rendah. Sehingga, profil ini cocok bagi mereka yang ingin berinvestasi dalam jumlah kecil pula. Umumnya, dana investasi akan dialokasikan pada instrumen yang relatif berisiko rendah seperti deposito.

2. Moderat

Kemudian, profil moderat memiliki risiko investasi yang lebih tinggi disertai potensi kinerha yang lebih baik. Profil ini cocok bagi mereka yang bisa mentoleransi kerugian dalam jumlah yang lebih besar. Umumnya, dana investasi akan dialokasikan pada instrumen seperti Surat Berharga Negara, obligasi ataupun dana campuran dengan kombinasi antara instrumen saham, pendapatan tetap dan pasar uang.

3. Agresif

Terakhir, profil agresif memiliki toleransi terhadap risiko investasi yang sangat tinggi. Profil ini cocok bagi calon nasabah yang tertarik berinvestasi dalam jumlah yang besar. Umumnya, sebagian besar dana investasi akan dialokasikan pada saham. Dengan risiko yang tinggi, tingkat keuntungan investasi ini juga dapat menjadi yang tertinggi di antara dua lainnya.

Ketika memilih produk asuransi jiwa unit link, seperti asuransi jiwa dari Allianz Indonesia, nasabah harus memahami profil risikonya masing-masing. Selain profil risiko, faktor lainnya yang sangat mempengaruhi pilihan dana investasi adalah tujuan investasi dari masing-masing nasabah. Dengan mengetahui tujuan investasi, jangka waktu serta profil risiko, kita bisa menentukan dana investasi yang sesuai.

Allianz sendiri memiliki empat jenis pilihan dana investasi yang ditawarkan, contohnya mulai dari jenis pasar uang (Money Market Fund) yang cocok untuk profil risiko konservatif, jenis pendapatan tetap (Fixed Income Fund) dan jenis campuran (Balance Fund) yang cocok untuk profil risiko moderat, jenis campuran plus (Balance Plus Fund) yang cocok untuk profil risiko moderat-agresif, serta jenis saham (Equity Fund) yang cocok untuk profil risiko agresif.

Selain itu, pada asuransi jiwa unit link turut tersedia berbagai fitur investasi yang dapat dipilih oleh nasabah seperti top up (penambahan dana investasi), switching (pemindahan dana investasi), apportionment (perubahan proporsi dana investasi), dan partial withdrawal (penarikan sebagian dana investasi). Terkait fasilitas switching, nasabah dapat mengubah produk investasinya sesuai dengan kebutuhan dalam menghadapi ketidakpastian pasar modal.

Allianz Life Indonesia turut menyediakan fasilitas switching untuk memudahkan nasabah dalam mengalihkan dana investasi dari satu ke yang lain jika terdapat indikasi risiko. Dengan fitur switching, maka polis asuransi jiwa unit link yang bersifat jangka panjang dapat diubah tergantung dengan kebutuhan nasabah.

Dengan fleksibilitas tersebut, pastikan memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan perlindungan, tujuan investasi serta profil risiko Anda. Selamat menimbang! (*)

 

Evan Yulian

Recent Posts

Evelyn Halim, Dirut SG Finance, Raih Penghargaan Top CEO 2024

Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More

3 hours ago

Bos Sompo Insurance Ungkap Tantangan Industri Asuransi Sepanjang 2024

Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More

4 hours ago

BSI: Keuangan Syariah Nasional Berpotensi Tembus Rp3.430 Triliun di 2025

Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More

4 hours ago

Begini Respons Sompo Insurance soal Program Asuransi Wajib TPL

Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More

5 hours ago

BCA Salurkan Kredit Sindikasi ke Jasa Marga, Dukung Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban

Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More

6 hours ago

Genap Berusia 27 Tahun, Ini Sederet Pencapaian KSEI di Pasar Modal 2024

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More

6 hours ago