Oversubscribe hingga 3 Kali, Pemesanan Sukuk ESG BSI Tembus Rp9 Triliun

Jakarta – Sustainability Sukuk BSI atau Sukuk Mudharabah Keberlanjutan yang diterbitkan oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI mengalami kelebihan pemesanan atau oversubscribe hingga 300 persen atau mencapai Rp9 triliun.

Melihat animo pasar tersebut, Direktur Finance dan Strategy BSI, Ade Cahyo Nugroho, mengatakan bahwa manajemen perseroan semakin optimistis Sustainability Sukuk BSI akan diserap secara maksimal oleh pasar.

“Kami optimistis akan terserap optimal karena kinerja perseroan saat ini berada di atas rata-rata industri perbankan dilihat juga dari rating idAAA serta merupakan sukuk pertama yang diterbitkan BSI. Sukuk Sustainability ini akan menjadi pilihan investasi menarik bagi masyarakat, terutama anak-anak muda,” ucap Ade dalam keterangan resmi di Jakarta, 5 Juni 2024.

Baca juga: Meski Muhammadiyah Cabut, DPK BSI Tetap Terbesar ke-6 di Indonesia

Sukuk ESG BSI tersebut dapat dimiliki oleh investor institusi dan ritel dengan harga per unit Rp5 juta dan saat ini mayoritas yang melakukan booking dari kategori investor institusi.

Adapun, BSI berencana menerbitkan Sustainability Sukuk sebanyak Rp3 triliun dengan kisaran imbal hasil 6,40-7,20 persen untuk jangka waktu 1, 2 dan 3 tahun dengan masa penawaran awal sejak 14-30 Mei 2024.

Sukuk tersebut teridiri dari tiga seri, yaitu seri A dengan jangka waktu satu tahun, seri B jangka waktu dua tahun dan seri C jangka waktu tiga tahun yang saat ini masih dalam proses perizinan tahap akhir OJK.

Nantinya, dana hasil penerbitan sukuk akan digunakan untuk mendukung pembiayaan dalam kategori Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) dan Kegiatan Usaha Berwawasan Sosial (KUBS).

Baca juga: Hati-Hati Penipuan Jelang Iduladha, Nasabah BSI Diimbau Cek Informasi Berkala di Kanal Resmi

Secara rinci, sekitar 30-50 persen akan disalurkan di sektor KUBL, yaitu untuk kategori energi terbarukan, produk yang dapat mengurangi penggunaan sumber daya dan menghasilkan lebih sedikit polusi, serta pengelolaan air limbah yang berkelanjutan.

Sedangkan penyaluran dana untuk kategori KUBS memiliki porsi 50-70 persen dan pada posisi per Maret 2024, portofolio pembiayaan berkelanjutan di BSI mencapai Rp59,19 triliun yang terbagi atas kategori KUBL sebesar Rp12,57 triliun dan KUBS sebesar Rp46,62 triliun. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

1 hour ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

7 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

8 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

8 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

9 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago