Pasar Modal

Outflow Dana Asing Saham Bank Jumbo Capai Rp1,7 Triliun, IHSG Makin ‘Boncos’

Jakarta – Pada penutupan perdagangan sesi I hari ini (3/4), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penurunannya sebanyak 0,75 persen ke level 7.182,87, diikuti saham-saham sektor keuangan berkapitalisasi pasar jumbo yang turut mengalami pelemahan.

Saham-saham sektor keuangan tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) melemah 1,76 persen, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang turun 2,54 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) koreksi 1,83 persen, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 2,78 persen.

Investment Analyst Lead Stockbit, Rahmanto Tyas Raharja, mengatakan bahwa pelemahan saham-saham bank jumbo tersebut disebabkan oleh net foreign outflow harian pada Selasa (2/4) tercatat mencapai Rp1,7 triliun.

“Pada Selasa (2/4), Big Four Banks mencatatkan net foreign outflow harian sebesar Rp1,7 triliun secara kumulatif, dengan saham BBRI mengalami net foreign outflow lebih dari Rp900 miliar,” ucap Anto dalam risetnya, 3 April 2024.

Baca juga: OJK Sebut Pasar Saham RI Lanjutkan Tren Penguatan, Ini Buktinya

Selain BBRI, saham BMRI juga mengalami outflow dana asing sebanyak Rp292 miliar, lalu diikuti oleh saham BBNI sebanyak Rp261 miliar, dan terakhir saham BBCA Rp204 miliar.

Adapun, dalam seminggu terakhir keempat saham tersebut mengalami net foreign outflow hingga mencapai Rp3,5 triliun. Rinciannya, saham BBRI Rp1,3 triliun, BMRI Rp1,2 triliun, BBCA Rp672 miliar, dan BBNI Rp407 miliar.

“Outflow ini dapat menjadi indikasi aksi take profit yang dilakukan investor asing terhadap saham big banks, mengingat sejak awal tahun atau ytd, saham big banks telah mendapatkan inflow yang tinggi dan harga sahamnya telah naik double digit,” imbuhnya.

Meski begitu, keempat saham bank jumbo tersebut, sebelumnya telah mencetak kinerja keuangan yang positif di sepanjang tahun 2023, dengan BBRI yang meraih laba bersih konsolidasi sebesar Rp60,4 persen atau naik 17,5 persen dari Rp51,4 triliun.

Kemudian, kinerja yang solid tersebut juga dicetak oleh BMRI yang mencatat pertumbuhan laba sebanyak 33,7 persen menjadi Rp55,1 triliun di sepanjang tahun 2023.

Baca juga: Usai Akuisisi OTO Group, Harga Saham BTPN Naik Hampir 1 Persen

Tak mau kalah, BBCA pun juga mencatat laba bersih sebesar Rp48,6 triliun atau angka tersebut meningkat 19,4 persen di tahun 2023. Hal itu didukung oleh penyaluran kredit yang naik 13,9 persen year on year (yoy).

Terakhir, BBNI juga mencatat pertumbuhan laba bersih yang meningkat sebanyak 14,2 persen yoy menjadi Rp20,9 triliun di sepanjang tahun 2023, yang didukung oleh kredit sebanyak Rp695 triliun. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Optimalkan Pengelolaan Keuangan IFG Gandeng Bank Mandiri

Anggota holding IFG menunjukkan nota kerja sama yang telah ditandatangani. IFG dan Bank Mandiri jalin… Read More

2 hours ago

CCP Tonggak Baru Peran KPEI di Pasar Uang dan Valuta Asing

Jakarta - PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) secara resmi mulai mengoperasikan Central Counterparty Pasar… Read More

9 hours ago

Masuk Bursa Kabinet Prabowo-Gibran, Airlangga dan Azwar Anas Bilang Begini

Jakarta – Dua menteri kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi isu masuknya mereka ke dalam bursa kabinet… Read More

10 hours ago

BEI Optimistis Short Selling Dorong Peningkatan Likuiditas

Jakarta - Setelah meluncurkan layanan transaksi short selling pada hari ini (3/10), PT Bursa Efek… Read More

10 hours ago

Payroll BSI Masuk dalam Tiga Besar Bank yang Diminati ASN

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) secara konsisten memperkuat dana murah melalui payroll.… Read More

11 hours ago

Pengguna GoPay Tembus 30 Juta Setahun setelah Diluncurkan

Jakarta - GoPay unit bisnis Financial Technology dari PT Goto Gojek Tokopedia (GOTO) mencatat kenaikan… Read More

11 hours ago