Direktur Utama PT RMK Energy Tbk (RMKE), Vincent Saputra (tengah), dan Direktur RMKE, Sugiyanto (kiri). (Foto: Istimewa)
Jakarta – PT RMK Energy Tbk (RMKE) optimistis akan mencapai target pendapatan maupun keuntungan pada tahun 2025, meskipun hasil kinerja keuangan pada kuartal I 2025 belum sesuai target Perseroan.
Direktur Utama RMKE, Vincent Saputra, mengatakan bahwa untuk mencapai target tahun ini, Perseroan masih akan menjalankan strategi utama yakni berfokus pada segmen infrastruktur dan logistik.
“Jadi kegiatan kita tersebut dapat memberikan kontribusi profit yang lebih baik dibandingkan tahun lalu Target kita tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu,” ujar Vincent dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 5 Mei 2025.
Baca juga: Laba Bersih RMK Energy Turun 11,1 Persen di 2024, Ini Biang Keroknya
Tidak hanya itu, untuk mendukung pencapaian tersebut Perseroan telah mendapatkan dua konsumen baru yang sudah terkoneksi dengan RMKE. Menurut Vincent, sebelum akhir tahun ini diperkirakan akan ada tambahan 1-2 pelanggan lagi guna mendorong peningkatan volume jasa.
“Adanya beberapa customer baru, terutama dua yang sudah terkoneksi Dan sebelum akhir tahun rencananya ada 1-2 customer lagi yang kita bisa tambahkan. Kita dapat mengejar target baik pendapatan maupun profit kita sesuai dengan proyeksi kita,” imbuhnya.
Diketahui, dua pelanggan baru itu antara lain adalah PT Wiraduta Sejahtera Langgeng (WSL) dan PT Duta Bara Utama (DBU) yang merupakan dua pemegang IUP di Muara Enim.
Adapun, RMKE sebelumnya telah menyatakan bahwa target volume jasa untuk tahun 2025 ini akan mencapai 11,2 juta ton. Hingga Maret 2025, Perseroan telah berhasil memuat 2,0 juta ton metrik batu bara ke 259 kapal dan membongkar 721 rangkaian kereta dengan total kapasitas 1,9 juta ton metrik batu bara.
Sebagai informasi, pada kuartal I 2025 Perseroan berhasil meraih laba bersih usaha senilai Rp51,5 miliar atau meningkat sebesar 36,4 persen year on year (YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca juga: RMKE Bukukan Laba Bersih Rp51,5 Miliar Meski Pendapatan Turun Drastis
Hal itu ditopang oleh kinerja segmen jasa batu bara yang tumbuh 89,8 persen YoY menjadi Rp70,2 miliar, dengan margin laba kotor meningkat signifikan dari 29 persen menjadi 41,1 persen, di mana kontribusi laba kotor dari segmen jasa mencapai 83 persen.
Meski begitu, pendapatan usaha Perseroan mengalami penurunan 42,5 persen YoY menjadi Rp336,8 miliar yang dipicu oleh penurunan pada segmen penjualan batu bara sebesar 63,8 persen YoY. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More