Perbankan

Optimis Kredit Sesuai Target, BNI Fokus Bidik Korporasi Blue Chip

Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI optimistis dengan momentum pertumbuhan ekonomi yang positif di periode akhir 2023 dapat terus mendorong peningkatan kinerja fungsi intermediasinya. BNI optimis di akhir tahun kredit dapat tumbuh sesuai target, yakni sebesar 7 – 9 persen.

Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini menjabarkan, hal ini terlihat dari data pada September 2023, perseroan mencatatkan pertumbuhan kredit 7,8 persen yoy, terutama berasal dari segmen korporasi dan segmen konsumer. 

Baca juga: Tumbuh 10,8 Persen, Penyaluran Kredit KLN BNI Tembus Segini di Kuartal III-2023

“Kami yakin momentum pertumbuhan ekonomi masih akan berlanjut di periode akhir tahun sehingga kami akan tetap dapat mencapai pertumbuhan kredit sesuai target guna mendorong percetakan laba yang optimal,” kata Novita dalam keterangan resmi, Senin 6 November 2023.

Lebih lanjut, Novita menambahkan bahwa strategi yang dilakukan untuk mendorong pertumbuhan kredit BNI di antaranya dengan tetap fokus menyasar korporasi blue chip dan regional champion, optimalisasi produk melalui value chain, dan fokus ekspansi pada sektor prospektif.

BNI juga akan berfokus pada beberapa sektor ekonomi yang prospektif dan resilient yang dapat meningkatkan pertumbuhan kredit, di antaranya adalah manufaktur dan hilirisasi sumber daya alam. BNI pun akan fokus untuk mendukung green loan yang akan menjadi prioritas ke depannya.

“Kami memiliki pipeline yang kuat di segmen wholesale hingga akhir tahun, yaitu perusahaan blue chip dari berbagai sektor ekonomi yang prospektif,” ujar Novita

Lebih jauh dia menjelaskan, penyaluran kredit BNI terus mengalami akselerasi di kuartal III 2023, di mana kredit di kuartal ketiga tumbuh 3,2 persen dari posisi Juni atau Quarter on Quarter (QoQ), lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 2,6 persen QoQ.

Baca juga: Dorong Pertumbuhan Kredit Perbankan, Ini Yang Dilakukan BI

Akselerasi kredit ini membuat BNI mampu mencatatkan pertumbuhan kredit secara konsolidasi hingga September tahun ini sebesar 7,8 persen yoy. 

“Akselerasi kredit ini dilakukan dengan tetap mengedepankan asas kehati-hatian di mana sumber pertumbuhan kredit datang dari segmen berisiko rendah, yaitu korporasi blue chip baik swasta dan BUMN, dan kredit konsumer, serta dua perusahaan anak, yaitu hibank dan BNI Finance,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

14 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

15 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

15 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

16 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

16 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

19 hours ago