Ekonomi dan Bisnis

Oneject Indonesia Bangun Pabrik Berkapasitas 1,2 miliar Jarum Suntik

Jakarta – PT Oneject Indonesia, melakukan seremonial pembangunan pabrik ke dua dengan kapasitas produksi sebanyak 900 juta buah per tahun alat suntik sekali pakai (Auto Disable Syringe), dan 1,2 miliar buah per tahun Jarum suntik dengan Pengaman / Safety Needle.

Selain kedua produk tersebut pabrik ke-
2 Oneject Indonesia ini juga memproduksi Fasilitas Sterilisasi untuk Alat-alat Kesehatan.

Direktur Utama PT Oneject Indonesia, Jahja Tear Tjahjana mengatakan bahwa latar
belakang membangun pabrik kedua ini antara lain adalah menyambut tahun 2020, sebagai tahun yang dicanangkan WHO untuk penggunaan alat suntik yang aman di seluruh dunia.

“Aman yang dimaksud adalah bukan hanya untuk pasien, seperti yang sudah beredar selama ini, yaitu alat suntik sekali pakai, tetapi juga alat suntik yang aman bagi petugas kesehatan, yaitu yang menggunakan pelindung jarum, sehingga, para petugas kesehatan sangat mudah menutup kembali jarum suntik yg telah dipakai, tanpa resiko tertusuk,” ujar Jahja di Cikarang Bekasi, Senin, 7 Oktober 2019.

Selain itu juga menunjang program pemerintah, untuk memperluas penggunaan produk Dalam Negri dalam bidang Alat Kesehatan. Serta Rasio penggunaan jarum suntik terhadap jumlah penduduk di Indonesia, yang cenderung meningkat / membaik, seiring dengan membaiknya pelayanan pemerintah dibidang kesehatan.

“Selain itu, kapasitas pabrik pertama kami yang sulit untuk dikembangkan lagi di lokasi yang lama,” jelasnya.

Jahja juga menambahkan bahwa pabrik ke-2 yang mulai dibangun ini akan memproduksi alat suntik model baru yang telah ditemukan oleh Mr Marc Koska dari Inggris, yaitu APIJECT, yang berupa alat suntik terisi awal, atau Prefill syringes yang terbuat dari plastic.

Tidak seperti Prefill syringes yg sudah beredar selama ini yang terbuat dari gelas/ kaca. Adapun keuntungan dari APIJECT / plastic prefill syringes ini antara lain praktis penggunaannya sekaligus aman, karena tidak diperlukan lagi vial / multidose yang selama ini
digunakan. Selain itu juga berbahan plastik sehingga jauh lebih murah harganya dibanding Glass Prefill Syringe.

High Transportable juga tahan banting, sehingga dapat dikirim melalui drone, untuk daerah-daerah yang terpencil.

“Oleh karena itulah, kami memutuskan untuk segera membangun pabrik baru ini, dalam rangka mengantisipasi hal-hal diatas dan juga untuk kemajuan bisnis kami,” tutupnya. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Debt Collector Itu Ekosistem Leasing, Menkomdigi Harus Bekukan Iklan “STNK Only” yang Jadi “Biang Kerok”

Oleh Eko B. Supriyanto, Pimpinan Redaksi Infobank Media Group DUA debt collector tewas di Kalibata.… Read More

29 mins ago

Kolaborasi Majoris AM dan Istiqlal Global Fund Luncurkan Program Wakaf Saham

Poin Penting Majoris Asset Management dan IGF-BPMI meluncurkan Program Wakaf Saham Masjid Istiqlal, memungkinkan masyarakat… Read More

6 hours ago

Saham Indeks INFOBANK15 Bergerak Variatif di Tengah Penguatan IHSG

Poin Penting IHSG tetap menguat, ditutup naik 0,46 persen ke level 8.660,59 meski mayoritas indeks… Read More

6 hours ago

Sun Life dan CIMB Niaga Kenalkan Dua Produk Berdenominasi USD

Wealth Practice bertajuk “Legacy in Motion: The Art of Passing Values, Wealth, and Business” persembahan… Read More

10 hours ago

BSI Salurkan Bantuan 78,8 Ton Logistik Senilai Rp12 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BSI dan BSI Maslahat menyalurkan bantuan 78,7 ton senilai Rp12 miliar bagi korban… Read More

19 hours ago

Daftar Saham Penopang IHSG Sepekan: BUMI, BRMS hingga DSSA

Poin Penting IHSG menguat 0,32 persen sepanjang pekan 8–12 Desember 2025 dan ditutup di level… Read More

20 hours ago