Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merespons terkait kondisi pasar modal terhadap situasi domestik dalam beberapa terakhir. OJK melihat volatilitas yang terjadi pada akhir Agustus dan awal September bersifat terbatas.
Hal itu tercermin pada kinerja pasar modal atau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga Agustus 2025 yang mengalami penguatan sebesar 4,63 persen secara bulanan atau month-to-date (mtd) ke level 7.830.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, mengatakan pergerakan positif juga terjadi pada IHSG secara year-to-date (ytd) yang naik 10,60 persen, dengan nilai kapitalisasi pasar tercatat Rp14.182 triliun.
“Kinerja pasar modal di Agustus 2025 secara umum mencatatkan kinerja positif ditopang oleh fundamental ekonomi Indonesia yang solid dan ekspektasi penguatan pasar keuangan global,” ucap Inarno dalam Konferensi Pers RDKB OJK di Jakarta, 4 September 2025.
Baca juga: Bos OJK: Dinamika Domestik Sepekan Berdampak Terbatas ke Pasar Saham
Inarno juga menjabarkan pada 28 Agustus 2025 IHSG sempat menyentuh titik tertinggi pada level 8.022,76 dan mencatatkan all-time high (ATH) dengan nilai kapitalisasi pasar Rp14,377 triliun.
Dari sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi harian pasar saham per Agustus 2025 secara ytd tercatat Rp14,32 triliun meningkat dibandingkan akhir bulan lalu yang sebesar Rp13,42 triliun.
“Transaksi tersebut juga lebih baik dari rata-rata nilai transaksi tahun lalu, yaitu Rp12,85 triliun dan secara ytd itu naik sebesar 11,42 persen,” jelas Inarno.
Tidak hanya itu, kata Inarno, animo investor asing pada pasar saham menunjukkan performa positif pada Agustus 2025. Ini tercermin dari inflow sebesar Rp10,96 triliun. Pun demikian dengan indeks pasar obligasi atau ICBI juga menguat 1,62 persen mtd dan secara ytd meningkat 8,40 persen ke level 425,63.
Bergeser ke industri pengelolaan investasi, nilai Asset Under Management (AUM) yang dikeloka industri tercatat Rp885,95 triliun per Agustus 2025. Angka ini naik 3,42 persen mtd atau secara ytd naik 5,80 persen.
“Penghimpunan dana di pasar modal juga masih menunjukkan pertumbuhan. Tercatat nilai penawaran umum mencapai Rp167,92 triliun, naik sebesar Rp18 triliun dari posisi bulan lalu, dan sampai dengan bulan Agustus ini terdapat 16 emiten baru yang melakukan fundraising dengan nilai Rp8,49 triliun,” imbuhnya.
Baca juga: OJK Minta Investor Pasar Modal Tetap Percaya Diri di Tengah Dinamika Sosial Politik
Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF), kata Inarno, selama Agustus terdapat 23 efek baru dan terdapat tujuh penerbit baru. Dengan demikian, saat ini total penerbit efek SCF berjumlah 541 penerbit.
Sementara dari sisi perdagangan bursa karbon, per Agustus 2025 terdapat delapan pengguna jasa yang telah terdaftar di bursa karbon dan penambahan volume transaksi sebesar 5.465 ton CO2 equivalent.
“Sehingga saat ini tercatat volume transaksi sebesar 1.604.822 ton CO2 equivalent dan akumulasi nilai sebesar Rp78,4 miliar,” tutup Inarno. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More