Keuangan

OJK Terus Dukung Implementasi ESG di Sektor Jasa Keuangan

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendukung implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG) di sektor jasa keuangan, di mana telah diatur dalam POJK Nomor 51 tahun 2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar mengatakan, sektor keuangan terpantau semakin menggalakan prinsip ESG dengan ditunjukkan oleh semakin banyaknya produk atau instrumen maupun layanan keuangan guna mendukung transisi hijau, baik di sektor perbankan, IKNB, dan pasar modal.

“Di pasar modal investor semakin sadar untuk memilih berinvestasi din instrumen hijau dan berkelanjutan. Hal ini ditunjukan dengan maraknya indeks ESG di bursa nasional, contohnya indeks Sri Kehati, IDX LQ45 local brand leader, dan IDX ESG Leaders,” ujar Mahendra dalam Konferensi Pers, Jumat, 5 Mei 2023.

Baca juga:OJK Siap Uji Coba Perdagangan Bursa Karbon Tahun Ini

Selain itu, OJK juga telah menindaklanjuti terbitnya taksonomi hijau Indoesia pada tahun lalu, OJK melakukan pilot projek implementasi taksonomi hijau secara bertahap untuk bank-bank besar di Indonesia.

“Dan pilot projek tersebut diharapkan dapat dorong pemahaman industri jasa keuangan terhadap taksonomi hijau serta meningkatkan fungsi intemrediasi sektor jasa keuangan yang tidak hanya untuk membiayai projek hijau, namun juga untuk mendanai transisi untuk sektor hasilkan emisi karbon tinggi menjadi ramah lingkungan,” jelasnya. 

Ke depan, pilot projek tersebut akan diperluas untuk melibatkan institusi perbankan lainnya, dimana saat ini masih dibatasi dari beberapa bank sebagai pilot projek. Eksposure sektor jasa keuangan pembiayaan hijau terus kami dorong untuk lebih ekspansif.

Seperti diketahui, hingga akhir 2022, Green Bond telah terbit di pasar domestik Rp15,4 triliun. Dalam kerangka blendded finance flatform SDG Indonesia one telah menghimpun komitmen pendanaan dan fasilitas lainnya sebesar Rp3,26 miliar dolar per Maret 2023, yang juga melibatkan paritispasi institusi perbankan.

Berkaitan dengan besaran kredit yang sudah dialokasikan kepada pembiayaan hijau secara total besaran Rp728,9 triliun. Secara rinci, sebesar Rp541,9 triliun terkait dengan portofolio besar dan Rp186,9 triliun terkait dengan porotoflio UMKM.

Baca juga: Simak! Ini Isi Aturan Penyesuaian POJK Produk PAYDI

Sementara itu, secara khsusus terkait dengan program prioritas pemerintah yang berkaitan dengan hijau, untuk protofoliuo kredit terkait dengan mobil listrik atau EV telah dialokasikan sebesar Rp1,28 triliun. Sedangkan, untuk alokasi bagi kegiatan energi terbarukan besarannya Rp28,9 triliun. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

6 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

8 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

9 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

11 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

16 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

17 hours ago