News Update

OJK Terbitkan Aturan Penyelenggara Agregasi Jasa Keuangan, Ini Isinya

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan OJK Nomor 4 Tahun 2025 (POJK 4/2025) tentang Penyelenggara Agregasi Jasa Keuangan (PAJK).

Plt. Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi, M. Ismail Riyadi menjelaskan, bahwa OJK memandang diperlukan layanan agregasi yang dapat mempermudah konsumen dalam membandingkan, memilih, dan/atau menggunakan produk serta layanan jasa keuangan yang sesuai dengan profil dan/atau kebutuhan konsumen.

“Untuk itu, diperlukan peraturan OJK untuk memastikan agar agregasi informasi produk dan layanan jasa keuangan tidak menimbulkan risiko bagi konsumen maupun lembaga jasa keuangan serta pihak yang melakukan kegiatan pada sektor jasa keuangan dengan mengatur tata kelola dan manajemen risiko setiap pihak yang akan menjalankan aktivitas sebagai penyelenggara agregasi jasa keuangan,” kata Ismail dikutip 17 Maret 2025.

Baca juga: OJK Usulkan 5 Kode Etik Bankir Syariah, Begini Isinya

Lebih jauh dia menjelaskan, agregasi adalah aktivitas untuk menjalankan kegiatan usaha yang meliputi penghimpunan, penyaringan dan/atau pembandingan informasi produk dan/atau layanan jasa keuangan antar-Lembaga Jasa Keuangan dan/atau antarpihak yang melakukan kegiatan pada sektor jasa keuangan.

“Penyelenggara PAJK adalah Penyelenggara Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK) yang melakukan kegiatan usaha Agregasi melalui sistem elektronik dengan menggunakan internet,” tambahnya.

Penerbitan POJK 4/2025 ini juga merupakan tindak lanjut atas amanat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) untuk melakukan pengaturan dan pengawasan kegiatan di sektor Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK) dan aset keuangan digital termasuk aset kripto dan PAJK.

OJK berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan ITSK seperti PAJK yang diharapkan mampu mengoptimalkan penetrasi dan adopsi produk dan layanan jasa keuangan sekaligus menjaga penerapan prinsip tata kelola yang baik.

Baca juga: Marak Modus Penipuan SMS Palsu, OJK Panggil 4 Bank Jumbo

Substansi pengaturan yang diatur dalam POJK 4/2025 ini meliputi:

  1. Prinsip dan ruang lingkup kegiatan usaha PAJK;
  2. Kelembagaan PAJK;
  3. Tata kelola PAJK;
  4. Penyelenggaraan Agregasi yag dilakukan PAJK;
  5. Pengawasan PAJK;
  6. Penghentian kegiatan dan pencabutan izin usaha PAJK; dan
  7. Aspek kepatuhan lainnya.

POJK ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan, yakni 26 Februari 2025. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

554 Saham Merah, IHSG Ditutup Bertahan Melemah ke Level 6.223

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Selasa, 18 Maret 2025, kembali… Read More

2 hours ago

IHSG Longsor, Samuel Sekuritas Sarankan Hindari Sektor Ini

Jakarta – Menutup kuartal pertama tahun ini, pasar keuangan Indonesia semakin tertekan. Terbaru, Indeks Harga… Read More

2 hours ago

IHSG Anjlok, Dasco Pastikan Sri Mulyani Tidak Mundur dari Kabinet Merah Putih

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (18/3) ditutup… Read More

3 hours ago

Tak Perlu Repot, Bayar Zakat Sekarang Bisa Lewat blu by BCA Digital, Begini Caranya

Jakarta – Pengguna layanan PT Bank Digital BCA (BCA Digital) kini dapat menunaikan kewajiban membayar zakat,… Read More

4 hours ago

IHSG Turun Drastis, Sekretaris Bidang Ekonomi Golkar: Otoritas Harus Tenangkan Publik

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam hingga 6 persen, bahkan setelah… Read More

4 hours ago

Penurunan Rating Goldman Sachs Picu IHSG Jeblok Hampir 7 Persen?

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hampir 7 persen pada Selasa, 18 Maret… Read More

4 hours ago