Banyuwangi – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan hingga akhir 2019 akan ada 100 Bank Wakaf Mikro (BWM). Namun realisasi target tersebut tergantung pada ketersediaan dana sosial yang menjadi modal Bank Wakaf Mikro.
“Kalau dana sosialnya tersedia, target tersebut bisa diwujudkan,” kata Suparlan, Direktur Lembaga Keuangan Mikro OJK dalam media gathering di Banyuwangi, Sabtu 27 Juli 2019.
Bank Wakaf Mikro diluncurkan pada 2017. Dalam perjalanannya, jumlah Bank Wakaf Mikro terus tumbuh, dari 20 unit di 2017 menjadi 41 unit pada akhir 2018. Per Juni 2019 jumlahnya sudah 51 unit.
Dana Bank Wakaf Mikro sendiri bersumber dari sumbangan, dana corporate social responsibility (CSR) perusahaan-perusahaan, dan lembaga lain. Untuk memaju pertumbuhan Bank Wakaf Mikro, OJK juga menjajaki kemungkinan dana dari luar negeri.
Bank Wakaf Mikro merupakan lembaga keuangan mikro syariah yang menyasar para pelaku usaha produktif di lingkungan pesantren dan sekitarnya. Lembaga ini didirikan untuk menggerakan ekonomi umat sekaligus menghindarkan masyarakat dari jebakan rentenir.
Per Maret 2019, akumulasi pembiayaan yang disalurkan Bank Wakaf Mikro mencapai Rp18,54 miliar dengan jumlah nasabah sebanyak 15.236 orang. (Ari A)
Balikpapan – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, jumlah single investor identification (SID) menembus 14 juta per… Read More
Jakarta – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) terus mendukung berbagai kegiatan yang mempromosikan kesehatan… Read More
Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More
Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More
Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More