Selain itu, kata Nelson, pembangunan infrastruktur yang saat ini terus digenjot pemerintah juga diproyeksi akan ikut mendorong pertumbuhan kredit perbankan di 2017. Seiring dengan hal tersebut, dirinya meyakini di tahun depan tingkat konsumsi masyarakat juga diprediksi membaik.
“Karena, daya beli kan pasti akan meningkat dengan banyaknya sekarang dana masuk ke perbankan, jadikan pasti engine-nya itu kan semakin besar,” ucap Nelson.
(Baca juga : Likuiditas Ketat, Bunga Kredit Masih Double Digit)
Lebih lanjut dia menambahkan, bahwa OJK sangat berharap besar pada Program Tax Amnesty yang digagas pemerintah. Dengan adanya dana repatriasi yang masuk ke perbankan, maka likuiditas perbankan juga akan berlimpah, sehingga bank dapat meningkatkan penyaluran kreditnya.
“Ya mudah-mudahan tax amnesty ini bisa sesuai dengan harapan. Karena ini sudah kelihatan di akhir bulan September itu sudah tinggi sekali,” tutup Nelson. (*)
Editor: Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More
Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More
Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More
Jakarta — Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) mencatat, penggunaan QRIS di Jawa Tengah… Read More