Headline

OJK: Suku Bunga Kredit Berpeluang Turun Jadi Single Digit

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimis, di tengah perlambatan pertumbuhan kredit perbankan, suku bunga kredit masih berpeluang untuk turun menjadi single digit dari posisi saat ini yang berada pada kisaran 11,77 persen per Juni 2017 secara rata-rata industri.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2017 mengatakan, untuk mencapai suku bunga kredit menjadi single digit ada beberapa yang harus dilakukan perbankan. Menurutnya, perbankan harus menekankan efisiensi dari segi biaya dan memfokuskan pada perkembangan teknologi yang ada.

Dengan melakukan efisiensi dan mengedepankan digitalisasi perbankan, kata dia, diyakini akan mendorong perbankan untuk dapat menurunkan suku bunga kreditnya. Hal ini juga sejalan dengan pelonggaran kebijakan moneter yang sudah dilakukan Bank Sentral dengan memangkas bunga acuan hingga 150 basis poin sejak 2016.

“Tingkatkan efisiensi perbankan dan penerapan teknologi dan strategi yang lebih baik kepada segmen yaang membutuhkan pembiayaan dan prospek lebih baik. monitoring kredit dengan teknologi dan service teknologi bisa mendapatkan penghematan lebih banyak yang nantinya membuat suku bunga kredit turun,” ujarnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, berdasarkan pemantauan yang dilakukan oleh OJK, bahwa beberapa perbankan sudah memberikan bunga kredit di bawah 10 persen di tahun ini. Adapun suku bunga kredit yang di bawah 10 persen tersebut baru diberikan kepada korporasi saja dan belum keseluruhan segmen.

“Suku bunga kredit saya rasa bisa di bawah 10 persen. Dan tahun ini beberapa sudah single digit. Untuk korporasi sebagian sudah single digit,” ucap Wimboh.

Sementara Berdasarkan data BI, suku bunga kredit menurun lebih lambat dibandingkan suku bunga simpanan berjangka. Pada Juni 2017, rata-rata suku bunga kredit tercatat 11,77 persen, turun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 11,83 persen. Sedangkan suku bunga simpanan dengan tenor 1, 6, 12 dan 24 bulan turun masing-masing menjadi 6,30 persen, 6,95 persen, 7,05 persen dan 6,95 persen, dibanding bulan sebelumnya 6,37 persen, 7,03 persen, 7,11 persen dan 6,97 persen. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Evelyn Halim, Dirut SG Finance, Raih Penghargaan Top CEO 2024

Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More

1 hour ago

Bos Sompo Insurance Ungkap Tantangan Industri Asuransi Sepanjang 2024

Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More

2 hours ago

BSI: Keuangan Syariah Nasional Berpotensi Tembus Rp3.430 Triliun di 2025

Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More

3 hours ago

Begini Respons Sompo Insurance soal Program Asuransi Wajib TPL

Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More

4 hours ago

BCA Salurkan Kredit Sindikasi ke Jasa Marga, Dukung Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban

Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More

4 hours ago

Genap Berusia 27 Tahun, Ini Sederet Pencapaian KSEI di Pasar Modal 2024

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More

4 hours ago