Pasar Modal

OJK Siapkan 5 Pilar Untuk Pengembangan Pasar Modal

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator pasar modal memiliki komitmen yang kuat untuk senantiasa proaktif, kolaboratif, dan tanggung jawab untuk turut mendukung program pemerintah terutama dalam menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui berbagai kebijakan.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi mengatakan, bahwa dalam mendukung hal tersebut OJK telah mempersiapkan 5 pilar pengembangan pasar modal melalui transformasi kelembagaan untuk membangun kepercayaan dan optimisme dalam menjaga stabilitas pasar modal Indonesia.

“Meliputi, pengaturan untuk mengakselerasi pendalaman pasar melalui keberadaan variasi produk dan layanan jasa sektor keuangan yang efisien, meningkatkan akselerasi program yang berkaitan dengan ekonomi hijau, penguatan kerangka kebijakan untuk meningkatkan peran pelaku industri, meningkatkan serangkaian upaya dalam rangka perlindungan konsumen, dan terakhir memperkuat kerangka kebijakan layanan keuangan digital untuk penguatan kredibilitas sektor keuangan dan peningkatan kepercayaan masyarakat,” ucap Inarno di Jakarta, 10 Agustus 2022.

Diketahui, pada kinerja IHSG dan kapitalisasi pasar pada Bursa Efek Indonesia tercatat sebagai yang tertinggi di antara negara tetangga. Aktivitas penghimpunan dana di sepanjang tahun 2022 juga menunjukan peningkatan hingga 8 Agustus terdapat 149 penawaran umum dengan total emisi sebesar Rp151,18 triliun dan 48 diantaranya adalah emiten baru.

Sementara itu, lanjut dia, kinerja emiten berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2022, tercatat tumbuh positif. Dari 722 emiten yang telah menyampaikan laporan kuartal I-2022, terdapat peningkatan total laba emiten secara yoy sebesar 110,01% menjadi sebesar Rp167,52 triliun.

“Kinerja emiten tersebut sudah lebih baik dibandingkan performa emiten sebelum terjadinya pandemi di tahun 2019, jadi kita lihat bahwasannya kalau dilihat dari emiten-emiten ini cukup optimis menghadapi gejolak-gejolak yang ada,” tambah Inarno.

Adapun, dari 314 emiten yang telah melaporkan data keuangan kuartal II-2022 tercatat yang memiliki rata-rata pertumbuhan tertinggi dibukukan oleh emiten-emiten yang yang bergerak di bidang teknologi sebesar 7.904,59%, diikuti emiten yang bergerak di bidang transportasi dan logistik sebesar 1.238,84% dan kemudian emiten yang bergerak di bidang energi sebesar 397,59%. (*) Khoirifa

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Jumlah SID Naik, BEI Gaspol Tingkatkan Keaktifan Investor di Pasar Modal

Balikpapan – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, jumlah single investor identification (SID) menembus 14 juta per… Read More

2 hours ago

Generali Indonesia Beri Perlindungan Asuransi bagi 6.000 Pelari di PLN Electric Run 2024

Jakarta – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) terus mendukung berbagai kegiatan yang mempromosikan kesehatan… Read More

3 hours ago

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

9 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

10 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

23 hours ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

24 hours ago