Perbankan

OJK Sebut Asing Banyak Incar Bank RI

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, industri perbankan di Tanah Air masih menjadi incaran para investor asing untuk bisa melakukan akuisisi bank lokal.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, setidaknya ada tiga negara yang tengah berniat untuk bisa mengakuisisi bank lokal yang diperkirakan mulai diumumkan akhir 2023 mendatang.

“Para investor ada yang dari Jepang, Korea Selatan dan Singapura untuk bisa melakukan akuisisi bank lokal,” katanya dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner OJK, Selasa, 4 Juli 2023.

Baca juga: MUFG Bank dan ADMF Akuisisi Mandala Finance Rp7,04 T

Menurutnya, industri perbankan saat ini menjadi penggerak utama yang mampu menarik investor asing di pasar modal. Bahkan, tidak terlalu lama lagi akan ada proses akuisisi dan merger yang terjadi di perbankan Indonesia.

“Jadi, tidak ada kekurangan confidence bahkan jika kita lihat secara keseluruhan tengahb memacu ekspansi kredit bank-bank asing yang ada di Indonesia saat,” tegasnya

Sebagaimana diketahui, saat ini ada sejumlah investor asing yang melakukan investasi  besar di industri perbankan Tanah Air. Salah satunya, MUFG Bank Ltd yang kini menjadi pemegang saham pengendali PT Bank Danamon Tbk (BDMN) dengan kepemilikan sebesar 92,47%.

MUFG sendiri menjadi perusahaan keuangan terbesar asal Jepang. Bahkan, mereka terus melakukan ekspansi dengan mengakuisisi perusahaan pembiayaan PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN). 

Proses Penjajakan KUB

Berdasarkan catatan OJK, saat ini sudah ada sejumlah bank yang melakukan perjanjian bilateral untuk membentuk kelompok usaha bersama (KUB).

Baca juga: Bos OJK Soroti Dividen Pay Out Perbankan yang Terlalu Besar

Namun, OJK juga tengah melakukan komunikasi intensif dengan sejumlah pihak dan BPD untuk langkah-langkah yang bersifat breakthrough dan tidak bisa mengikuti irama masing-masing bank tersebut.

“Kita menyebutknya KUB integrasi karena kita sama-sama tahu bahwa pemenuhan modal BPD ini akan sangat tergantung APBD masing-masing, dan kelihatan sekali kalau ikuti itu akan lama sekali prosesnya,” jelasnya.

Dalam waktu dekat, kata dia, pihaknya akan segara umumkan apa yang dimaksud dengan KUB terintegrasi ini lebih komprehensif daripada upaya-upaya yang dilakukan BPD. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

10 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

11 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

11 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

13 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

13 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

15 hours ago